BKKBN Targetkan Stunting di Indonesia Turun Jadi 21 Persen Tahun Ini

BKKBN Targetkan Stunting di Indonesia Turun Jadi 21 Persen Tahun Ini

Imam Suripto - detikJateng
Sabtu, 22 Okt 2022 17:43 WIB
Angka stunting di Indonesia masih mencapai 24,4 persen. Angka ini masih berada di atas standar yang ditetapkan oleh WHO yaitu 20 persen.
Ilustrasi. (Foto: Pradita Utama)
Brebes - Kepala BKKBN Hasto Wardoyo menargetkan angka stunting di Indonesia turun menjadi 21 persen tahun ini. Data BKKBN menyebut ada sejumlah provinsi yang masih memiliki indeks stunting cukup tinggi.

"Kalau stunting menurun, tahun 2019 angkanya 27,67 persen kemudian 2021 angkanya 24,4 persen. Lumayan lah turun padahal kan pandemi. Kemudian nanti targetnya tahun 2022 turun lagi jadi 21 persen dari 24,4 persen," ungkap Hasto Wardoyo, usai sosialisasi Cegah Stunting dengan Edukasi dan Pemberian ASI Eksklusif di Hotel Grand Dian Brebes, Sabtu (22/10/2022).

Angka stunting tahun 2022, lanjutnya, akan muncul pada akhir tahun 2022. Namun, Hasto Wardoyo optimis angkanya bakal mengalami penurunan dibanding 2021.

Saat ini data BKKBN menyebut, ada beberapa provinsi dengan angka stunting yang masih tinggi. Daerah itu adalah NTT, Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, Aceh dan NTB. Untuk Jawa Tengah, Hasto mengatakan, angka jumlah stuntingnya cukup rendah yakni 20 persen.

"Paling banyak di NTT, Sulbar, Sulteng, Kalbar, Kalsel, Aceh, termasuk NTB. Jawa Tengah itu provinsi besar tapi angka stuntingnya terendah, karena Jateng angkanya 20 persen," bebernya.

Perlu keterlibatan semua pihak dalam mengurangi angka stunting. Hasto menyebut, mengatasi stunting perlu peran pemerintah dan swasta. Dicontohkan, program pemerintah masalah pengentasan keluarga miskin melalui Dinsos ada program PKH.

Tidak kalah penting, peran Kementerian Pekerjaan Umum untuk air bersih, rumah layak huni dan jambanisasi. Bagi daerah yang mengalami masalah kekurangan pangan, juga diatasi oleh Kementerian Pertanian dalam bentuk bantuan pangan seperti PKH.

"Semua sektor harus bekerja sama, salah satu yang penting peran Kementerian PU untuk mengatasi air bersihnya, RTLH dan jamban. Program PKH oleh Kemensos, bantuan dari Kementerian Pertanian bagi yang mengalami masalah kekurangan pangan," bebernya.


(aku/aku)


Hide Ads