PT KAI menyesalkan adanya masyarakat yang menggunakan jembatan kereta api (KA) Mojo, Kecamatan Mojolaban, Sukoharjo untuk Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) dadakan. Warga nekat menyeberangi jembatan KA itu, karena Jembatan Mojo tengah ditutup sementara.
Dari siaran pers yang diterima detikJateng, Jumat (21/10/2022), Manajer Humas Daop 6 Yogyakarta Franoto Wibowo mengatakan jalur tersebut masih aktif. KA Batara Kresna dengan rute Stasiun Purwosari Solo ke Stasiun Wonogiri, dan sebaliknya yang melintas sebanyak empat kali.
"Menanggapi adanya warga yang melintasi Jembatan KA Mojo, kami dari PT KAI mengimbau dan menegaskan hal tersebut sangat berbahaya. Baik bagi masyarakat maupun perjalanan KA. Lintas tersebut merupakan perlintasan aktif," katanya.
Orang yang tidak berkepentingan berjalan di atas rel KA sendiri sudah diatur dalam Undang-undang nomor 23 tahun 2007 tentang perkeretaapian. Dalam aturan tersebut, lanjut Franoto, bisa dikenakan sanksi denda maupun pidana.
"Untuk sementara tidak ada laporan warga terpeleset maupun jatuh. Tapi kami berharap kepada seluruh aparat keamanan dan wilayah untuk sama-sama mengimbau dan melarang warganya agar tidak melintasi Jembatan KA Mojo tersebut," ucapnya.
PT KAI sendiri sudah mengetahui adanya warga nekat menyeberang melalui jembatan KA Mojo. Langkah antisipasi dilakukan melalui unit pengamanan di lintas Purwosari-Wonogiri untuk rutin patroli.
"Kami juga ada pemeriksaan jalan rel yang mungkin melewati jembatan tersebut, untuk mengantisipasi supaya warga tidak melewati jembatan tersebut," ujarnya.
Pihaknya juga meminta pro aktif masyarakat dan aparat keamanan demi keselamatan bersama agar tidak melintasi jembatan tersebut.
Simak Video "Video: 36 Biksu Thudong yang Jalan Kaki dari Thailand Telah Sampai di Borobudur"
(aku/ahr)