Tuntut Pembangunan JPO Ciroyom, Warga Bongkar Benteng Perlintasan KA

Tuntut Pembangunan JPO Ciroyom, Warga Bongkar Benteng Perlintasan KA

Bima Bagaskara - detikJabar
Senin, 25 Nov 2024 12:43 WIB
Warga dan pedagang Pasar Ciroyom melakukan aksi demo di perlintasan sebidang Ciroyom. Mereka menuntut pintu perlintasan dibuka kembali sebelum adanya pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).
Warga dan pedagang Pasar Ciroyom melakukan aksi demo di perlintasan sebidang Ciroyom. (Foto: Bima Bagaskara/detikJabar)
Bandung -

Warga dan pedagang Pasar Ciroyom melakukan aksi demo di perlintasan sebidang Ciroyom. Mereka menuntut pintu perlintasan dibuka kembali sebelum adanya pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).

Pantauan detikJabar, Senin (25/11/2024) pukul 11.00 WIB, puluhan warga dan pedagang melakukan demonstrasi di perlintasan Ciroyom. Mereka membakar ban bekas dan membongkar paksa beton penutup perlintasan yang terpasang.

Sejumlah petugas keamanan terlihat berada di lokasi. Aksi tersebut dilakukan karena perlintasan Ciroyom sudah satu bulan ditutup sejak diresmikannya flyover Ciroyom pada 23 Oktober 2024 lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Toni salah seorang pedagang mengatakan, sejak perlintasan ditutup para pedagang harus memutar jalan dengan menaiki flyover sembari mendorong gerobak dagangannya. Dia pun menuntut perlintasan dibuka kembali sebelum JPO dibangun.

"Kami merasa rugi dengan dibangunnya flyover tapi tidak disertai JPO, apalagi rel ditutup. Mau lewat kemana yang belanja, kami sangat rugi dengan dibangun flyover. Kami bukan menolak flyover, tapi tolong sesuai janji akan dibangun JPO sebelum jalan ditutup," kata Toni.

ADVERTISEMENT

"Selama ditutup ya muter naik ke sana (flyover), bahkan kemarin ada warga yang meninggal masa harus muter naik flyover didorong. Pedagang sepi, pembeli gak ada coba aja tiap malam ke sini gak ada pembeli, bukan cuma turun pendapatan tapi gak ada," lanjutnya.

Sementara Arisman warga Ciroyom menuturkan, aksi demo dilakukan untuk menuntut dibukanya perlintasan Ciroyom sebelum JPO dibangun.

"Jadi sebelum ada flyover dijanjikan ada JPO, ternyata setelah berjalan JPO tidak ada. Makanya kita bikin aksi damai yang intinya kita berharap sebelum JPO dibangun ini dibuka dulu," tegas Arisman.

Warga dan pedagang Pasar Ciroyom melakukan aksi demo di perlintasan sebidang Ciroyom. Mereka menuntut pintu perlintasan dibuka kembali sebelum adanya pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO).Warga dan pedagang Pasar Ciroyom melakukan aksi demo di perlintasan sebidang Ciroyom. Mereka menuntut pintu perlintasan dibuka kembali sebelum adanya pembangunan Jembatan Penyeberangan Orang (JPO). Foto: Bima Bagaskara/detikJabar

Setelah melakukan aksi demo dan membongkar beberapa beton pembatas, puluhan warga dan pedagang membubarkan diri. Sementara perlintasan Ciroyom masih ditutup.

Sementara itu, Manajer Humasda KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi mengungkapkan, pihaknya bakal menampung aspirasi warga dan pedagang Ciroyom yang menginginkan perlintasan dibuka kembali.

"Terkait aksi demo masyarakat yang meminta pintu perlintasan ini dibuka kami terima dan kami akan sampaikan ke pihak terkait apakah Kementerian Perhubungan atau pemerintah daerah karena pintu perlintasan sesuai undang-undang diusahakan tidak sebidang," jelas Ayep.

Namun menurut Ayep, warga harus menyampaikan aspirasi tersebut ke Kementerian Perhubungan, Balai Teknik Perkeretaapian maupun pemerintah daerah.

"Kewenangan pembukaan perlintasan itu kewenangan Kementerian Perhubungan. Masyarakat bisa mengusulkan surat ke Kementerian Perhubungan Dirjen Perkeretaapian, Balai Teknik Perkeretaapian Kelas 1 Bandung. Silakan masyarakat menyampaikan permohonan," tegasnya.

JPO Akan Dibangun Tahun 2025

Ayep mengungkap pembangunan JPO di Ciroyom akan dilakukan pada tahun 2025 mendatang. KAI menyebut rencana pembangunan JPO sudah masuk dalam program Balai Teknik Perkeretaapian (BTP) Kelas 1 Bandung.

"JPO akan dibangun, sudah masuk ke program di tahun 2025. Pasti akan dibangun tahun depan," kata Ayep.

Rencana pembangunan JPO diungkap Ayep merespon tuntutan warga dan pedagang yang meminta adanya JPO dalam aksi demo di perlintasan Ciroyom. Dalam aksi itu, warga dan pedagang meminta perlintasan yang sudah ditutup untuk dibuka kembali sebelum JPO dibangun.

Menurut Ayep, BTP Kelas 1 Bandung sudah mensosialisasikan rencana pembangunan JPO ke masyarakat Ciroyom dan sekitarnya. Ayep memastikan, pemerintah akan hadir menjamin keselamatan baik untuk masyarakat maupun perjalanan kereta.

"Sudah disosialisasikan dengan masyarakat, bahwa pembangunan JPO akan dibangun tahun 2025. Jadi rencana pembangunan JPO akan dilakukan oleh Balai Teknik Perkeretaapian, intinya demi keselamatan masyarakat dan perjalanan kereta api," ujarnya.

(bba/yum)


Hide Ads