Misteri Tawaran Rp 10 M untuk Ijazah Teman SMA Jokowi

Round-Up

Misteri Tawaran Rp 10 M untuk Ijazah Teman SMA Jokowi

Tim detikJateng - detikJateng
Kamis, 20 Okt 2022 07:14 WIB
Djoko Wahyudi saat menunjukkan ijazahnya di rumahnya, Selasa (18/10/2022).
Djoko Wahyudi saat menunjukkan ijazahnya di rumahnya, Selasa (18/10/2022). (Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng)
Solo -

Salah satu teman SMA Presiden Joko Widodo (Jokowi) bernama Djoko Wahyudi memberikan pengakuan yang cukup bikin heboh. Djoko mengaku ijazahnya SMA miliknya pernah ditawar dengan harga yang fantastis, Rp 10 miliar.

Selain itu, ijazah milik Djoko Wahyudi sendiri sempat disebut-sebut dalam video viral oleh orang yang diduga Bambang Tri Mulyono. Bambang Tri merupakan orang yang mengajukan gugatan soal keaslian ijazah Presiden Jokowi.

Di sisi lain, identitas penawar ijazah Djoko Wahyudi juga masih menjadi misteri, karena Djoko tak pernah menanggapi tawaran yang menurutnya tak masuk akal itu. Berikut sederet fakta soal tawaran Rp 10 miliar untuk ijazah teman SMA Jokowi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teman SMA Jokowi

Djoko merupakan teman sekolah Jokowi semasa menempuh pendidikan di Sekolah Menengah Pembangunan Persiapan (SMPP), yang kini menjadi SMAN 6 Surakarta. Djoko menyebut dirinya merupakan teman satu kelas Jokowi saat kelas II dan III SMA. Mereka mengambil jurusan IPA.

Tawaran Dikirim via SMS

Ditemui detikJateng di rumahnya Desa Makamhaji, Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Djoko membenarkan ijazahnya pernah ditawar oleh seseorang dengan nilai fantastis. Tawaran itu disampaikan melalui SMS ke nomor pribadinya, awal tahun ini.

ADVERTISEMENT

Dalam SMS itu, disebutkan ijazah atas namanya hendak dibeli seharga Rp 10 miliar.

"Saya pernah mendapat SMS, ijazah atas nama Djoko Wahyudi mau dibeli Rp 10 miliar. Saya tidak tahu dari siapa, karena tidak ada namanya, hanya nomor saja," kata Djoko kepada detikJateng, Selasa (18/10/2022).

"SMS itu dikirim awal tahun 2022 ini. Isi pesannya seingat saya, jika ijazah anda nomor 08122 akan saya beli Rp 10 miliar. Dan ada nama saya Djoko Wahyudi," imbuhnya.

Tawaran Diabaikan

Tingginya harga tawaran itu justru membuat Djoko menjadi ragu. Dirinya menduga SMS itu adalah penipuan sehingga diabaikannya.

"Saya meragukan kok ijazah dibeli Rp 10 miliar, jadi saya biarkan," ujar Djoko.

Identitas Penawar Masih Misteri

Namun saat ini, pesan SMS itu sudah dihapus olehnya. Si penawar pun tak lagi menghubunginya.

"Setelah itu, tidak ada yang menghubungi saya lagi. SMS-nya cuma satu kali itu," ucapnya.

Ijazah Djoko juga sempat disebut-sebut oleh pria yang diduga Bambang Tri Mulyono dalam video viral, simak di halaman selanjutnya...

Ijazah Djoko Disebut-sebut Pria Diduga Bambang Tri

Nama Djoko Wahyudi disebut-sebut oleh Bambang Tri Mulyono. Bambang Tri Mulyono merupakan penulis buku 'Jokowi Undercover', yang menggugat Jokowi ke Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat dengan dugaan ijazah palsu.

Dalam sebuah video yang sempat viral, ijazah Jokowi disebut milik Djoko Wahyudi.

Djoko Wahyudi mengetahui hal tersebut setelah diberi tahu oleh istrinya. Dia menegaskan, ada perbedaan nomor ijazahnya dengan yang disebut dalam video tersebut.

"Nomor ijazah saya 08106. Suatu saat keluar si Bambang itu, saya hanya ketawa. Ngawur ini orang. Saya kasihan," kata Djoko saat ditemui di rumah di Kecamatan Kartasura, Sukoharjo, Selasa (18/10).

Ijazah Djoko Akan Difotokopi Polisi

Belum lama ini, ada juga polisi yang menemui Djoko di rumahnya untuk memfotokopi ijazah tersebut.

"Suatu saat ada polisi datang ke sini (rumahnya). Saya kaget, karena sebelumnya ada yang mau beli ijazah saya," kata Djoko kepada detikJateng di rumahnya.

"Ijazah ini pernah jadi masalah karena mau ditawar, Anda (polisi) mau fotokopi? Nggak bisa. Tapi kalau difoto saja, nggak papa. Berarti ijazah saya yang punya saya dan kamu (polisi)," imbuh Djoko mengenang perbincangannya dengan polisi tersebut.

Djoko mengatakan, dari keterangan anggota kepolisian tersebut, dirinya baru mengetahui bahwa SMAN 6 Surakarta ternyata tidak memiliki arsip ijazahnya.

"Suatu saat dia (polisi) sudah mencari di sekolahan, fotokopi ijazah itu yang tidak ada, cuma punya saya saja. Saya kan lebih yakin, yang punya saya dan polisinya," ucapnya.

Halaman 2 dari 2
(aku/ahr)


Hide Ads