Proyek di Jalan Juanda-Mojo Solo Mandek gegara Kontraktor Kehabisan Uang

Proyek di Jalan Juanda-Mojo Solo Mandek gegara Kontraktor Kehabisan Uang

Agil Trisetiawan Putra - detikJateng
Kamis, 13 Okt 2022 17:52 WIB
Proyek di Jalan Ir Juanda, Kecamatan Jebres, Kota Solo, yang mandek, Kamis (13/10/2022).
Proyek di Jalan Ir Juanda, Kecamatan Jebres, Kota Solo, yang mandek, Kamis (13/10/2022). Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng
Solo -

Proyek trotoar dan selokan di Jalan Ir Juanda, Kecamatan Jebres, dan di Jalan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, mandek. Ketua Komisi III DPRD Solo YF Sukasno mengungkap kedua proyek itu mandek karena kontraktornya kehabisan uang.

"Itu bukan nggak selesai, tapi karena kontraktornya nggak punya uang. Kalau mereka ngomong, cashflow-nya tidak sehat," kata Sukasno saat dihubungi wartawan, Kamis (13/10/2022).

Proyek di Jalan Ir Juanda menelan anggaran Rp 3,6 miliar, sementara di Jalan Mojo dianggarkan Rp 3,9 miliar. Namun, pihak kontraktor tidak mampu menalangi pembangunan hingga menyerah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dengan cashflow yang tidak sehat ini, pihak kontraktor tidak bisa membeli material, membayar operasional, dan tukang.

"Bukan kekurangan waktu, putus kontraknya, bukan. Tetapi mereka sudah angkat tangan lah istilahnya, mengibarkan bendera putih," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Proyek di Jalan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, yang mandek.Proyek di Jalan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon, Kota Solo, yang mandek. Foto: Agil Trisetiawan Putra/detikJateng

Sukasno mengatakan Pemkot Solo tidak dirugikan secara materi terkait hal ini, karena kebijakannya memang tidak memberikan uang muka untuk pemenang lelang. Namun, dengan mandeknya proyek, akan mengganggu aktivitas masyarakat yang ada di sekitar proyek.

"Perda APBD kita tidak ada uang muka kepada pemenang tender proyek. Bagaimana? Ya garap dulu. Kita akan ikuti per termin, misal selesai 30 persen baru bisa dicairkan," ucapnya.

Atas kejadian ini, Komisi III mencermati dua hal kekurangan dalam proyek di Jalan Ir Juanda dan Jalan Mojo tersebut. Yang pertama adalah sistem lelang online, dan penawaran rendah.

"Dengan sistem lelang online, semua dari mana saja bisa mengikuti. Ini kontraktor dari Aceh, dari sini kita tidak bisa maksimal kroscek kontraktor ini seperti apa, profilnya bagaimana, dan sebagainya. Ini perlu dicermati lagi," kata dia.

"Dan nilai lelang dengan penawaran rendah belum tentu membuahkan kualitas yang bagus," imbuhnya.

Terpisah, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka menyayangkan proyek jalan yang mandek tersebut. Pihaknya akan segera mencari kontraktor baru untuk menyelesaikan dua proyek yang mangkrak itu.

"Itu nanti kita ganti kontraktor baru. Kemarin udah tak panggil DPUPR, masa transisinya cepat, penting rampung. Kontraktore wingi ra ceto (kontraktornya kemarin tidak jelas)," kata Gibran.




(rih/apl)


Hide Ads