Tebing setinggi sekitar 10 meter di Desa Jembangan, Kecamatan Punggelan, Banjarnegara, longsor hingga menimpa rumah milik Supono (31), kemarin malam. Akibatnya lima orang yang berada di dalam rumah luka-luka, salah satunya sempat tertimbun material longsor.
Informasi yang dihimpun, dari lima korban, dua di antaranya masih dalam perawatan. Satu orang dirawat di puskesmas sedangkan satunya lagi dirawat di Rumah Sakit Margono, Banyumas.
Salah satu korban yang masih dirawat di Puskesmas Punggelan adalah Tegar (16). Ia mengalami luka di bagian punggung dan dahi. Ia mengaku sempat tertimbun material tanah longsor sekitar 20 menit.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya tertimpa tanah longsor dan puing-puing tembok. Kurang lebih sekitar 20 menit. Setelah itu ada yang menolong," ujar Tegar saat ditemui di Puskesmas Punggelan, Selasa (11/10/2022).
Saat kejadian ia tengah bermain di rumah saudaranya itu. Sempat terdengar suara gemuruh sebelum tembok mendadak roboh terkena tanah longsor.
"Awalnya hujan deras, sekitar habis magrib kemarin (10/10) hujan reda. Setelah itu terdengar suara gemuruh saya pikir mau hujan lagi ternyata ada tanah longsor," ungkapnya.
Sementara itu, korban tanah longsor yang saat ini tengah dirawat di Rumah Sakit Margono bernama Risa.
![]() |
Saat ini, warga masih membersihkan material tanah longsor yang menimpa rumah Supono. Sulitnya akses membuat evakuasi material tanah longsor dilakukan secara manual.
"Alat berat tidak bisa masuk ke sini. Ini pembersihan material tanah longsor dilakukan manual oleh warga. Dibantu juga dari Pemdes dan petugas kecamatan," kata Rohmat, petugas Kecamatan Punggelan.
Sebagai antisipasi, warga membuat parit di bagian atas tebing. Sehingga harapannya saat hujan turun tidak lagi ada longsor susulan.
"Untuk antisipasi, kami membuat parit di bagian atas tebing. Agar tidak ada longsor susulan," terangnya.
Namun demikian, ia mengimbau kepada warga untuk tetap waspada. Mengingat ada sekitar 50 rumah warga terancam jika terjadi tanah longsor.
"Ini mengancam satu RT, sekitar 50 rumah. Makanya warga tetap harus waspada," imbaunya.
(rih/ams)