Pemkab Grobogan Gelar Lomba Gropyokan Tikus, Per Ekor Dihargai Rp 1.000

Pemkab Grobogan Gelar Lomba Gropyokan Tikus, Per Ekor Dihargai Rp 1.000

Manik Priyo Prabowo - detikJateng
Senin, 10 Okt 2022 17:04 WIB
Para petani menangkap tikus dan akan dijual di perlombaan Gropyokan tikus di Kabupaten Grobogan.
Para petani menangkap tikus dan akan dijual di perlombaan gropyokan tikus di Kabupaten Grobogan. Foto: Manik Priyo Prabowo/detikJateng
Kabupaten Grobogan -

Menangkap tikus di Kabupaten Grobogan ternyata bisa mendapatkan untung. Bagaimana tidak, Pemkab Grobogan selama bulan Oktober 2022 menggelar lomba gropyokan tikus yang dihargai Rp 1.000 per ekor.

Kesempatan ini pun tidak dilewatkan oleh warga terutama kelompok yang turut andil memburu tikus. Pemburuan tikus ini adalah langkah pemerintah untuk mengantisipasi adanya serangan hama pada musim tanam pertama pada 2023.

"Lumayan kelompok kami bisa dapat sampai 9.360 ekor. Ya syukur bisa buat nambah kas dan kita berharap bisa panen berlimpah ruah pada musim tanam pertama ini," ujar Pak Purno, anggota Gapoktan Hati Tani, Desa Leyangan, Kecamatan Penawangan, Grobogan, Senin (10/10/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut data dari Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, tercatat ada 36.060 ekor tikus yang sudah dilaporkan ke Dinas Pertanian. Pelaksanaan gropyokan tikus ini dilakukan selama sebulan di Oktober 2022. Ada setidaknya 19 gabungan kelompok tani (gapoktan) dan 100 lebih kelompok tani ikut meramaikan lomba ini.

"Semoga tikus segera bisa teratasi dan panen bisa lebih berlimpah. Karena memang tikus sangat meresahkan petani," lanjut Purno.

ADVERTISEMENT
Para petani menangkap tikus dan akan dijual di perlombaan Gropyokan tikus di Kabupaten Grobogan.Para petani menangkap tikus dan akan dijual di perlombaan gropyokan tikus di Kabupaten Grobogan. Foto: Manik Priyo Prabowo/detikJateng

Purno menambahkan tikus merupakan hama yang sangat merugikan para petani. Tikus memakan benih saat ditanam. Beruntung serangan hama tikus berhasil dikendalikan dan sekarang sudah bisa panen banyak.

"Tikus itu membuat petani menangis. Bagaimana tidak pembibitan harus dimulai sampai tiga kali lebih. Setelah tumbuh (tikus) kembali memotongi batang semi. Selanjutnya saat berbuah juga buahnya dihabiskan tanpa sisa. Sakit tapi tidak berdarah," imbuh Budi Prayitno, Ketua Kelompok Tani Sidorejo Mulyo, Desa Sugihmanik, Kecamatan Tanggungharjo.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Grobogan, Sunanto, menjelaskan lomba gropyokan tikus ini bertujuan untuk meningkatkan hasil panen. Terlebih dengan adanya ancaman krisis pangan dunia, maka pemerintah wajib melakukan support peningkatan panen.

Tak hanya gropyokan, Pemerintah Kabupaten Grobogan juga memberikan bantuan alat berat pertanian, pupuk, benih, dan juga subsidi BBM.

"Kita harapkan antusiasme masyarakat bisa lebih tinggi karena ingin dapat hadiah dan tikusnya juga dibeli. Setidaknya ada 36 ribu ekor tikus lebih yang dilaporkan dan akan dibayar. Harga per ekor Rp 1.000. Semoga juga hasil panen terus meningkat dan lebih banyak dari tahun sebelumnya," papar Sunanto.




(apl/rih)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads