Partai NasDem buka suara terkait mundurnya sejumlah kader usai Ketum Surya Paloh mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres 2024. Ketua DPP NasDem Willy Aditya menyatakan menghormati sikap masing-masing kader.
"Kami menghormati setiap pilihan. Teman-teman pasti punya dasar dan pemikiran mengapa mereka harus segera mundur. Dan itu sah adanya. Mereka masuk NasDem tanpa dipaksa, demikian juga saat memutuskan keluar. Kita semua adalah manusia dewasa yang bisa menentukan pilihan dan sikapnya masing-masing," kata Willy kepada wartawan, Rabu (5/10/2024) seperti dikutip dari detikNews.
Willy menyebut selain ada kader yang keluar, banyak juga yang berbondong-bondong masuk ke NasDem. Dia menilai hal itu biasa dalam partai politik, apalagi menjelang pilpres.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dalam pada itu, banyak juga yang berbondong bondong masuk NasDem. Jadi ada yang keluar ada juga yang masuk. Saya kira hal demikian ini biasa dalam dinamika menjelang pemilu dan pilpres," ujarnya.
Namun kata dia, yang pasti keputusan NasDem mengusung Anies sudah bulat. Sejak terpilih tiga nama menjadi satu nama, menurutnya hal itu merupakan hasil ijtihad Surya Paloh sebagai ketua umum.
"Dan inilah hasil dari ijtihadnya Ketua Umum Surya Paloh setelah menimbang, menghitung, meminta pandangan para fungsionaris partai, serta bermunajat kepada Sang Khalik," ujarnya.
Willy mengatakan setiap keputusan tidak bisa memuaskan semua pihak. Dia mengajak kader untuk bergandeng tangan saling berjuang menuju kontestasi pemilu 2024.
"Setiap pilihan tentu tidak akan memuaskan semua pihak. Itu sudah hukum kehidupan ini. Jadi segala reaksi dan konsekuensi yang ada setelah deklarasi kemarin telah disadari adanya oleh Partai. Namun inilah keputusan yang telah diambil. Dan kami pantang surut ke belakang," ucapnya.
"Genderang telah ditabuh maka marilah bersama-sama bergandengan tangan saling menopang di medan perjuangan. Yang paling penting dari sebuah perjuangan bukan sekadar kemenangan akan tetapi kesungguhan dalam memperjuangkan apa yang telah ditetapkan. Kemenangan hanyalah bonus dari sebuah perjuangan," lanjut Willy.
Diketahui, usai Ketua DPP NasDem Niluh Djelantik mundur dari NasDem, beberapa kader pun mengikuti.
Dilansir detikBali, Rabu (5/10/2022), Anak Agung Ngurah Panji Astika menyatakan mundur dari Wakil Ketua Bidang Hubungan Eksekutif di DPW NasDem Bali. Panji Astika selama ini dikenal sebagai tokoh Puri Anom, Tabanan.
Selain itu, mantan Ketua DPW Gerakan Restorasi Pedagang dan UMKM (Garpu) NasDem Sulawesi Utara (Sulut), Fredriek 'Didi Roa' Lumalente, mundur dari NasDem mengikuti Niluh Djelantik. Niluh telah lebih dulu mundur dari DPP NasDem.
(apl/sip)