Seorang Penari Entong Ilir Wonogiri Meninggal Saat Tampil di Pernikahan

Seorang Penari Entong Ilir Wonogiri Meninggal Saat Tampil di Pernikahan

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Senin, 26 Sep 2022 15:38 WIB
Tangkapan layar video penari entong ilir meninggal dunia saat acara temu pengantin (adat Jawa) dalam sebuah pesta pernikahan Desa Manjung Kecamatan Wonogiri Kota.
Tangkapan layar video penari entong ilir meninggal dunia saat acara temu pengantin (adat jawa) dalam sebuah pesta pernikahan Desa Manjung Kecamatan Wonogiri Kota. (Foto: Tangkapan layar)
Wonogiri -

Seorang penari entong ilir meninggal dunia saat acara temu pengantin (adat Jawa) dalam sebuah pesta pernikahan. Kejadian itu dikabarkan terjadi di Desa Manjung Kecamatan Wonogiri Kota.

Detik-detik meninggalnya sang penari juga sempat diabadikan dalam sebuah video. Berdasarkan video yang didapat detikJateng, penari entong ilir itu tengah melangsungkan aksinya di sebuah acara hajatan. Tiba-tiba penari berbaju hitam itu meletakkan alat peraga tariannya kemudian tergeletak ke belakang.

"Benar ada kejadian itu, kemarin (Minggu, 25/9). Kejadiannya di Dusun Kedungrejo. Kebetulan saya juga ada di lokasi," kata Kades Manjung Hartono, Senin (26/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Meski berada di lokasi, Hartono tidak mengetahui secara pasti identitas lengkap penari entong ilir tersebut. Namun berdasarkan informasi yang didapat, penari itu berasal dari Desa Nambangan Kecamatan Selogiri.

Ia menceritakan, peristiwa itu berawal saat penari sedang melakukan aksinya. Namun tiba-tiba, ilir yang dipikul penari ditaruh. Penari lantas kemudian tergeletak. Kejadian itu sempat terekam video.

ADVERTISEMENT

"Awalnya saya mengira saat penari seperti tertidur itu masuk dalam rangkaian prosesinya (menari). Namun ternyata sudah tidak tertolong," kata Hartono.

Sementara itu, Kades Nambangan Suparno membenarkan jika penari ilir yang meninggal di Desa Manjung adalah warganya. Penari laki-laki itu Jimin, (70), warga Dusun Nangger RT 003/RW 005 Desa Nambangan.

"Ia (penari) akan menyerahkan pengantin pria dari sini (Nambangan). Kalau di adat Jawa biasanya ada adat itu. Mintanya langgam Kijing Miring kemudian berjoget. Sempat dikira lagi action, ternyata meninggal dunia," papar dia.

Menurut Suparno, di desanya Jimin dikenal sebagai penari entong ilir. Sedangkan yang menikah pada acara itu adalah keponakan Jimin. Alat untuk menari itu telah dipersiapkan Jimin satu bulan sebelum acara. Alat yang dipikul kerap dielus Jimin.

"Berdasarkan informasi ia (Jimin) memiliki riwayat penyakit jantung. Sekitar sepekan sebelumnya sempat mendapatkan perawatan. Tapi tidak tahu secara pasti. Karena sebelumnya kelihatan sehat dan sempat guyon saat perjalanan. Dimakamkan Minggu malam sekitar pukul 21.00 WIB," kata Suparno.




(apl/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads