Ketua DPC PDIP Solo FX Hadi Rudyatmo mendukung Wali Kota Medan Bobby Nasution yang merobohkan bangunan kantor partai politik dan OKP di Medan. Rudy mengaku pernah melakukan hal serupa.
"Nggak apa-apa dibongkar kalau mengganggu. Di sini juga saya bongkar kok," kata Rudy saat dijumpai di Taman Sunan Jogo Kali, Pucangsawit, Solo, Jumat (23/9/2022).
Dalam catatan detikJateng, mantan Wali Kota Solo itu pernah membongkar Posko PDIP di Jalan Kyai Mojo pada 2016. Dia bahkan mengoperasikan sendiri ekskavator untuk merobohkan posko tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dulu di Semanggi (Jalan Kyai Mojo) saya bongkar sendiri. Karena itu di atas drainase. Ya kita sesuaikan saja dengan tata kota," ujar dia.
Rudy bercerita, beberapa waktu lalu dirinya juga membongkar Posko PDIP lainnya di Timuran. Alasannya posko tersebut juga berada di atas saluran drainase.
"Yang di Timuran kemarin juga saya bongkar karena mengganggu, itu kan di atas drainase," ujar dia.
Dikutip dari detikSumut, Wali Kota Medan Bobby Nasution sebelumnya berbicara soal aksi merobohkan bangunan yang dijadikan kantor partai politik dan OKP di Kota Medan. Bangunan-bangunan ini dibongkar karena bermasalah yaitu berdiri di atas parit.
Bobby menyampaikan hal itu saat acara Banteng Muda Indonesia (BMI) Sumut yang merupakan sayap PDIP di Medan. Awalnya, Bobby menyampaikan permintaan maaf soal aksi pembongkaran bangunan partai itu.
"Kami pemerintah Kota Medan, dalam hal ini, ingin menyampaikan kepada para senior, para pimpinan dari DPD (PDIP) ataupun DPC, para simpatisan, permohonan maaf dulu ini kalau dalam waktu ke belakang, atau pun waktu ke depan pemerintah Kota Medan ada melakukan suatu gerakan yang mungkin kalau dilihat secara framing dari luar seolah-olah kami menghancurkan atau menghilangkan simbol-simbol kepartaian," kata Bobby dalam sambutannya, Rabu (21/9/2022)
"Ataupun tempat-tempat yang dijadikan selama ini tempat kumpul perjuangan, ini banyak yang kita bongkar," sambungnya.
Bobby mengatakan pembongkaran bangunan yang dijadikan kantor partai dan OKP itu untuk kepentingan Kota Medan. Dia menyebut pembongkaran itu juga merupakan sebuah kesepakatan.
"Kenapa? karena satu, kesepakatan kita bagaimana Kota Medan hari ini menjadi kota Medan yang lebih baik lagi," sebutnya.
(aku/dil)