Balai Konservasi Borobudur (BKB) menemukan candi dengan ukuran 16 x 14 meter yang berbahan batu-bata di Situs Samberan, Tempuran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Ekskavasi lanjutan ini telah dimulai sejak 23 Agustus 2022.
Koordinator Perlindungan BKB, Muhammad Taufik mengatakan sejak tahun 1979 sudah ada laporan JICA bahwa di lokasi ini ditemukan salah satu candi dari batu bata. Kemudian pada tahun 2000, BKB melakukan survei di kawasan ini.
"Tahun 2002 ekskavasi oleh Balar (Balai Arkeologi), tapi saat itu belum banyak yang bisa digali. Kemudian muncul Perpres No 58 tahun 2014 dijadikan Kawasan Cagar Budaya Borobudur dan diserahkan ke Balai Konservasi Borobudur," kata Taufik saat ditemui di sela-sela ekskavasi, Rabu (14/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada tahun 2019, kata Taufik, BKB telah melakukan ekskavasi dan menemukan empat sudut. Karena bahannya dari batu-bata, untuk melindungi agar tidak rusak maka dibuatlah shelter-shelter.
"Akhirnya saya mengusulkan agar semua dibuka karena sudutnya ketemu. Kita buka sekalian, kita kupas tengahnya. Ternyata ada temuan baru, batu bata yang di tengah-tengah. Jadi kemungkinan candi ini tidak punya bilik (ruangan di dalam candi) ya," tuturnya.
Menurut Taufik, candi ini menggunakan bata merah kuno yang tebalnya 5 cm. Kemudian, ukuran candinya 16 x 14 meter.
"Kalau laporan JICA (candi ini) sama kayak Borobudur abad ke-7 sampai ke-9," ujarnya.
Dalam ekskavasi ini ditemukan arca perunggu di kedalaman 2 meter. Namun hingga kini arca itu belum bisa diidentifikasi.
"Temuannya ada arca. Ini arca perunggu, cuma kita belum bisa diidentifikasi karena atributnya kemarin ada yang hilang," tutur Taufik.
(dil/sip)