Ada Arca Perunggu dalam Candi Besar Batu Bata yang Ditemukan di Magelang

Ada Arca Perunggu dalam Candi Besar Batu Bata yang Ditemukan di Magelang

Eko Susanto - detikJateng
Kamis, 15 Sep 2022 09:00 WIB
Balai Konservasi Borobudur (BKB) temuka arca perunggu di candi batu bata di Kabupaten Magelang.
Balai Konservasi Borobudur (BKB) temuka arca perunggu di candi batu bata di Kabupaten Magelang.Foto: Eko Susanto/detikJateng.
Kabupaten Magelang -

Balai Konservasi Borobudur (BKB) menemukan arca perunggu saat melakukan ekskavasi di Situs Samberan, Ringinanom, Tempuran, Kabupaten Magelang. Arca perunggu itu ditemukan pada pada Jumat (26/8) saat tim melanjutkan ekskavasi candi batu bata di situs tersebut.

Hanya saja ada beberapa bagian arca yang hilang sehingga belum bisa dilakukan identifikasi. Arca yang belum diketahui namanya tersebut kini berada di Balai Konservasi Borobudur.

"Temuannya ada arca, ini arca perunggu, cuma kita belum bisa identifikasi karena atributnya kemarin ada hilang. Ditemukan di kedalaman sekitar 2 meteran," terang Koordinator Perlindungan, BKB, Muhammad Taufik, saat ditemui di lokasi ekskavasi, Rabu (14/9/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Taufik menambahkan bahwa di situs itu memang sudah ada laporan mengenai keberadaan candi batu bata.

"Sejak tahun 1979 sudah ada di laporan JICA bahwa memang di sini ditemukan salah satu yang diduga candi dari batu bata," kata Taufik.

ADVERTISEMENT
Arkeolog temukan arca perunggu di candi batu bata di Kabupaten Magelang.Arkeolog temukan arca perunggu di candi batu bata di Kabupaten Magelang. Foto: Eko Susanto/detikJateng

Bangunan candi, katanya, menggunakan bata merah dengan ketebalan 5 cm, kemudian ukurannya 16 x 14 meter. Diperkirakan ini semasa dengan Candi Borobudur pada abad ke-7 sampai ke-9.

"Batanya bata kuno, bata merah, tebalnya 5 cm, biasanya kan 10 cm. Kalau laporan JICA itu sama kayak Borobudur, abad ke-7 sampai ke-9," ungkapnya.

Candi ini, kata dia, sebagaimana laporan JICA corak Hindu. Kemudian bangunan candi menghadap ke timur.

Bangunan candi ini berjarak sekitar 4 km dari Candi Borobudur. Meski begitu antara keduanya tidak berkaitan. Di mana Candi Borobudur bercorak Buddha, sedangkan candi ini bercorak Hindu.

"Tidak ada (korelasi dengan Borobudur), ini kan kaitannya dengan toleransi beragamanya kan," ujar Taufik.

Dalam kesempatan yang sama, Dosen Arkeologi FIB UGM, Dwi Pradnyawan menambahkan, candi ini cukup luas dibandingkan dengan Candi Retno (Secang) yang lebih kecil.

"16 x 14 meter itu cukup besar, cuma memang belum diketahui bentuknya. Kecuali memang hanya denahnya dulu karena yang baru bisa diungkap baru sebatas itu," ujarnya.

Saat disinggung temuan ini yang terbesar di Jateng, kata dia, untuk denahnya mungkin besar di Jateng.

"Kalau di Jawa Timur banyak, di Jawa Tengah ini untuk denah sebesar ini ya cukup besar. Belum ada contoh bata yang sebesar ini," katanya.

"Dari sisi bangunan berbahan bata itu memang dari skala denahnya yang paling menarik," pungkasnya.




(apl/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads