Balai Konservasi Borobudur (BKB) menemukan bangunan diduga candi dari batu bata saat melanjutkan ekskavasi di Situs Samberan, Ringinanom, Tempuran, Kabupaten Magelang. Bangunan tersebut memiliki ukuran 16 x 14 meter dengan material bangunan batu bata merah.
Bangunan candi ini berjarak sekitar 4 kilometer dari Candi Borobudur. Meski berdekatan, tetapi antara kedua candi ternyata corak agamanya berbeda. Di mana Candi Borobudur bercorak Buddha, sedangkan candi ini bercorak Hindu.
"Ini kan kaitannya dengan toleransi beragamanya kan. Pusat kerajaannya Buddha, tapi masyarakatnya hindu dan hidup berdampingan," terang Muhammad Taufik, Koordinator Perlindungan, BKB saat ditemui di lokasi ekskavasi, Rabu (14/9/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini berbalikan dengan Prambanan, Prambanan itu Hindu, tapi dikelilingi dengan Candi Buddha," imbuhnya.
Bangunan candi, katanya, menggunakan bata merah dengan ketebalan 5 cm, kemudian ukurannya 16 x 14 meter. Diperkirakan ini semasa dengan Candi Borobudur pada abad ke-7 sampai ke-9.
"Batanya bata kuno, bata merah, tebalnya 5 cm, biasanya kan 10 cm. Kalau laporan JICA itu sama kayak Borobudur, abad ke-7 sampai ke-9," ujarnya.
Candi ini, kata dia, sebagaimana laporan JICA corak Hindu. Kemudian bangunan candi menghadap ke timur.
"Kalau kemungkinan candinya besar, mungkin ada candi perwaranya ya. Mungkin di bagian sini ada karena belum kita gali," tutur dia.
Selain bangunan candi, tim juga menemukan arca dari perunggu di lokasi. Hanya saja, arca tersebut belum bisa diidentifikasi karena ada beberapa bagian yang hilang.
Simak lebih lengkap di halaman berikutnya...
"Temuannya ada arca, ini arca perunggu, cuma kita belum bisa diidentifikasi karena atributnya kemarin ada hilang. Ditemukan di kedalaman sekitar 2 ," ungkapnya.
Dalam kesempatan yang sama, Dosen Arkeologi FIB UGM, Dwi Pradnyawan menambahkan, candi ini cukup luas dibandingkan dengan Candi Retno (Secang) yang lebih kecil.
"16 x 14 meter itu cukup besar, cuma memang belum diketahui bentuknya. Kecuali memang hanya denahnya dulu karena yang baru bisa diungkap baru sebatas itu," ujarnya.
Saat disinggung temuan ini yang terbesar di Jateng, kata dia, untuk denahnya mungkin besar di Jateng.
"Kalau di Jawa Timur banyak, di Jawa Tengah ini untuk denah sebesar ini ya cukup besar. Belum ada contoh bata yang sebesar ini," katanya.
"Dari sisi bangunan berbahan bata itu memang dari skala denahnya yang paling menarik," pungkasnya.
Simak Video "Video: Kecelakaan Karambol di Tol Gayamsari Semarang, 8 Orang Terluka"
[Gambas:Video 20detik]
(apl/sip)