Round-Up

9 Fakta Miris Dua Gadis Cilik Demak, 2 Tahun Dikurung gegara Ibu Takut Corona

Tim detikJateng - detikJateng
Jumat, 16 Sep 2022 06:30 WIB
Kondisi rumah kedua anak tak sekolah lantaran dicegah ibunya di Demak, Kamis (15/9/2022). (Foto: Mochamad Saifudin/detikJateng)
Solo -

Dua anak perempuan berinisial ASN (13) dan AS (8) asal Kecamatan Mijen, Kabupaten Demak, tak lagi bersekolah dalam dua tahun terakhir ini. Ibu kedua anak itu, S, tak memperbolehkan anaknya keluar rumah sejak pandemi COVID-19.

Perangkat desa bersama aparat berusaha membujuk keduanya untuk kembali bersekolah. Namun S kukuh dengan pendiriannya.

Warga setempat menduga S memiliki ketakutan berlebih anaknya akan tertular virus Corona. Terbukti semenjak pandemi merebak, kedua gadis cilik itu dikurung di rumah hampir selama 24 jam sehari.

Berikut 9 fakta yang berhasil dihimpun detikJateng:

1. Kondisi 2 Gadis Cilik

Saat dijumpai detikJateng di rumahnya di Kecamatan Mijen, Demak, anak yang paling kecil nampak diam saja saat digendong perangkat desa setempat. Anak itu diam dengan tatapan kosong meski terus dibujuk untuk kembali sekolah oleh perangkat setempat.

Sementara anak pertama hanya berbaring di kasur. Ibu kedua anak tersebut mempersilakan perangkat desa dan tamu lainnya masuk. Pasalnya mereka jarang menerima tamu, bahkan pintu rumahnya selalu terkunci selama 24 jam.

Anak pertama itu hanya berbaring di kasur dan menutupi wajahnya saat kepala desa datang. Ia justru menangis saat dibujuk untuk sekolah lagi.

2. Dibujuk Aparat-Perangkat Desa

S yang nampak dapat merespons pembicaraan dengan baik itu juga tak memperbolehkan kedua anaknya sekolah saat ditanya perangkat sekolah. Bahkan perangkat setempat pun membujuk anak tersebut untuk diajak tinggal dan disekolahkan.

Kepala Desa Mlaten Zumar Azhari didampingi ketua RT setempat Asmudi saat kembali membujuk ibu dan kedua anak tersebut. Perangkat desa tersebut juga didampingi Babinkamtibmas dan pihak kepolisian setempat.

3. Sudah 2 Tahun Tak Sekolah

Zumar mengatakan bahwa kedua anak tersebut tidak lagi masuk sekolah pasca-pembelajaran jarak jauh atau daring. Ia memperkirakan kedua anak itu tak sekolah sekitar 2 tahun.

"Sekitar dua tahunan (tidak masuk sekolah). Kalau dulu kan belajar daring memang masih belajar, tapi pas ketika tatap muka sudah nggak mau masuk lagi," ujarnya, Kamis (15/9/2022).

4. Diduga gegara Takut Kena Corona

"Kayaknya anaknya itu trauma nggak boleh keluar, kumpul ketemu teman-temannya. Jadi memang ibunya itu overprotective karena kasihan anaknya, mungkin seperti itu, takut kena COVID-19. Sampai akhirnya disuruh di rumah terus sampai sekarang, seperti itu," imbuh Zumar.

Ia menjelaskan bahwa sejumlah tetangga dan perangkat setempat hingga tingkat kecamatan sudah berusaha membujuk tapi belum berhasil. Untuk makan sehari-hari, kedua anak tersebut tetap dikunci dalam rumah.

"Anaknya di rumah dikunci, kata tetangga ya, terus ibunya cari sayur, cari bahan mateng, pulang makan," terangnya.

5. Kondisi Kejiwaan Ibu Tak Stabil

Ia menuturkan bahwa kendala kedua anak tersebut bukan lantaran biaya namun karena larangan dari ibunya. Ia menyebut kondisi kejiwaan ibunya kurang stabil.

"Kondisi kejiwaan ibunya memang kurang stabil," terang Zumar.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...




(aku/dil)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork