Kondisi kawasan Alun-Alun Rembang mulai mengalami kerusakan di sana-sini. Kerusakan terlihat di beberapa titik yang berpotensi membahayakan pengunjung, terutama saat ramai dikunjungi warga.
Dari pantauan detikJateng,Jumat (7/11/2025), bagian lantai di sekitar pohon besar khususnya pada sisi timur tampak retak dan terangkat akibat akar pohon yang tumbuh menjalar ke permukaan. Pondasi yang dulunya melingkari area pohon juga tampak pecah dan terlepas. Kondisi ini menimbulkan celah dan permukaan tidak rata yang bisa menjadi risiko tersandung bagi pejalan kaki.
Selain itu, sejumlah elemen penunjang seperti boks panel listrik pada tiang LPJU di pojok barat-selatan, tampak terbuka tanpa pengaman, memperlihatkan kabel dan komponen di dalamnya. Kondisi tersebut dapat membahayakan keselamatan warga jika tidak segera diperbaiki atau diamankan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kerusakan lain juga terlihat pada bagian tembok pembatas dan permukaan lantai di sisi barat, timur dan utara alun-alun. Beberapa retakan dan patahan pada beton menunjukkan tanda-tanda penurunan struktur.
Sementara lampu-lampu hias juga tampak kurang terawat. Ada yang hilang, berserakan dan ada yang alih fungsi menjadi sangkar burung. Besi pegangan pada jalur naik khusus difabel juga hilang. Sebagian besinya masih tersisa, dan membahayakan.
Kondisi Alun-alun Rembang memprihatinkan, sejumlah fasilitasnya rusak dan kurang terawat, Jumat (7/11/2025). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng |
Meski demikian, aktivitas masyarakat di area alun-alun masih tampak ramai. Sejumlah pelajar dan warga memanfaatkan ruang terbuka hijau di tengah lapangan untuk berolahraga dan berkegiatan.
Beberapa sudut taman yang ditumbuhi tanaman rambat juga terlihat kurang terawat. Tanaman menjalar hingga menutupi sebagian struktur beton, memberi kesan asri namun sekaligus menandakan perlunya penataan ulang agar tampilan tetap rapi dan aman.
Kondisi ini diharapkan segera mendapat perhatian dari instansi terkait. Mengingat Alun-alun Rembang merupakan ikon kota dan pusat kegiatan masyarakat, perawatan berkala menjadi penting agar kenyamanan dan keselamatan pengunjung tetap terjamin.
Salah satu warga Kabongan Kidul, Selamet, yang sedang berkegiatan di area Alun-alun Rembang menilai kerusakan pada sejumlah fasilitas tersebut dapat membahayakan masyarakat yang berkunjung khususnya para siswa yang kerap berolahraga di lokasi alun-alun.
"Kalau kondisinya seperti ini ya cukup terganggu karena kan kalau dengan kondisi akar-akar yang melintang kayak gini terus kondisi bangunannya banyak yang rusak tentu kita harus lebih waspada dan hati-hati untuk melewatinya ya. Takutnya untuk anak-anak kecil mereka tersandung atau terjatuh," ujar Slamet kepada detikJateng.
Ridwan, pengunjung asal Pandean, juga menilai, akibat kerusakan sejumlah fasilitas membuat Alun-alun Rembang menjadi kurang indah. Apalagi alun-alun merupakan cermin wajah kota, sehingga apabila kondisinya rusak menjadi kurang elok dipandang.
"Dari kerusakan memang sudah lumayan banyak, membahayakan pengguna jogging track atau orang-orang yang pengin olahraga bisa jatuh, engkel terutama. Terus dari segi keindahan juga jadi tidak estetik. Saya sering olahraga di sini bisa empat kali seminggu. Banyak pengunjung di sini kalau pas hari minggu," tutur Ridwan.
Respons Bupati Rembang Harno
Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Rembang Harno menegaskan pemerintah daerah telah menyiapkan desain perencanaan revitalisasi alun-alun agar lebih representatif.
"Jadi Alun-alun ini sudah saya buat DED. Insyaallah DED-nya kalau nggak masuk di perubahan ini adalah di 2026. Sudah saya siapkan untuk membuat DED," ujar Harno.
Kondisi Alun-alun Rembang memprihatinkan, sejumlah fasilitasnya rusak dan kurang terawat, Jumat (7/11/2025). Foto: Mukhammad Fadlil/detikJateng |
Harno menyebut, dirinya meminta jajaran Pemkab untuk meninjau alun-alun di berbagai daerah di Jawa Tengah maupun di Pulau Jawa sebagai referensi.
"Minta saya tolong melihat kabupaten-kabupaten yang ada di Jawa Tengah atau se-Pulau Jawa, tolong dicek alun-alun yang modern yang bagus bagaimana. Pesan saya hanya itu. Saya pengin sekali membuat yang bagus," tambahnya.
Harno juga mengungkapkan, pengembangan alun-alun akan mempertimbangkan penataan ulang kawasan sekitarnya, termasuk keberadaan dua sekolah dasar yang bersebelahan dengan area tersebut.
"Ini kan sebelahnya ada dua SD, itu bisa digabung karena jumlah muridnya kecil. Kalau memungkinkan digabung, arah pengembangan alun-alun bisa untuk kantong parkir agar lebih aman dan nyaman, termasuk untuk area UMKM," jelasnya.
Harno menegaskan, meski keterbatasan anggaran menjadi tantangan, Pemkab tetap memiliki cita-cita besar agar Alun-Alun Rembang menjadi ruang publik yang modern, tertata, dan nyaman bagi masyarakat.













































