Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, merasa tidak khawatir data pribadinya diungkap kepada publik. Hal ini dia sampaikan menanggapi maraknya data pejabat yang diungkap di media sosial oleh hacker Bjorka.
Gibran menyebut data pribadinya sudah diketahui banyak orang. Bahkan dia menyebut data terkait dirinya tidak berguna untuk masyarakat.
"Data pribadiku apa berguna? Semua orang kan sudah tahu, rumah pribadiku, nomor pribadiku. Aku apa ana sing tak tutupi (apa ada yang saya tutupi)?" kata Gibran kepada wartawan di Balai Kota Solo, Senin (12/8/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurutnya, justru data Pemkot Solo lebih penting untuk dilindungi. Apalagi website dan akun media sosial Pemkot Solo pernah dibobol hacker beberapa waktu lalu.
"Yang penting itu data Dispendukcapil, data BPKAD juga rawan. Karena itu urusan bansos dan duit," ujar dia.
Gibran menyebut tim Pemkot Solo telah mengikuti pelatihan secara berkala. Hal ini dilakukan untuk terus meningkatkan kemampuan agar dapat menghadapi peretas.
"Karena hacker ini pintar. Kita harus lakukan pelatihan berkala karena ilmunya harus update terus," ujarnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Teknologi dan Informasi (Kabid TI) Diskominfo-SP Solo, Taufan Redina, mengatakan pihaknya rutin melakukan penetration test untuk memastikan keamanan sistem Pemkot Solo.
"Pentest kita lakukan rutin dengan BSSN. Aplikasi-aplikasi dites reguler setiap tahun. Data kita enkripsi semua, akses ke luar pakai https. Tapi ada metode-metode yang tidak bisa saya sampaikan. Kalau ketahuan hacker, dia pasti cari celahnya," kata dia.
(sip/sip)