Fakta-fakta Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Wonosobo Tewaskan 6 Orang

Round-Up

Fakta-fakta Kecelakaan Maut Bus Pariwisata di Wonosobo Tewaskan 6 Orang

Tim detikJateng - detikJateng
Minggu, 11 Sep 2022 05:30 WIB
Kecelakaan bus pariwsata dan empat kendaraan tewaskan enam orang di Wonosobo, Sabtu (10/9/2022).
Kecelakaan bus pariwsata dan empat kendaraan tewaskan enam orang di Wonosobo, Sabtu (10/9/2022). Foto: Uje Hartono/detikJateng
Solo -

Kecelakaan maut yang melibatkan bus pariwisata dengan nomor polisi N 7944 US dan empat kendaraan terjadi di turunan Pasar Kertek, Kabupaten Wonosobo, Sabtu (10/9/2022) dini hari. Akibat dari kecelakaan ini, enam orang meninggal dunia dan beberapa korban lainnya dilarikan ke rumah sakit.

Berikut fakta-fakta kecelakaan maut tersebut:

Bus Pariwisata dari Probolinggo Tujuan Dieng

Bus pariwisata yang menjadi pemicu kecelakaan sejatinya mengantarkan 39 wisatawan menuju ke Dieng. Bus tersebut melaju dari arah Temanggung menuju Wonosobo. Namun saat di turunan sebelum Pasar Kertek, bus tersebut hilang kendali dan menabrak kendaraan pikap yang melaju searah di depannya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tadi sekitar pukul 02.00 dini hari, bus pariwisata berukuran medium dengan jumlah penumpang 39 orang ini melaju dari arah Temanggung. Kondisi jalan menurun. Tiba-tiba bus tersebut hilang kendali dan menabrak mobil pikap yang ada di depannya," kata Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyopuspito saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (10/9).

Usai menabrak mobil pikap, sekitar dua kilometer bus yang hilang kendali ini kembali menabrak tiga kendaraan roda empat dan tugu yang ada di simpang empat Pasar Kertek.

ADVERTISEMENT

"Jadi setelah menabrak mobil pikap, bus ini masih melaju dan menabrak tiga kendaraan lagi. Ada mobil Innova, Livina dan L300 pikap. Selain itu juga menabrak tugu," jelasnya.

6 Meninggal 2 Luka-luka

Akibat dari kejadian ini, enam orang meninggal dunia. Sedangkan dua orang lainnya mengalami luka-luka dan harus dilarikan ke rumah sakit.

"Ada enam yang meninggal dunia dan satu luka berat, satunya lagi luka ringan. Untuk yang luka-luka saat ini dirawat di rumah sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo," terang Eko.

Enam korban meninggal dunia merupakan penumpang dari pikap L300 yang membawa rombongan campursari. Dari enam korban tersebut, tiga di antaranya adalah warga Desa Gandurejo.

Korban Tewas Rombongan Campursari

Salah satu kendaraan yang terlibat kecelakaan maut mengangkut rombongan campursari. Rombongan campursari itu berasal dari Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Temanggung. Rombongan tengah perjalanan pulang usai pentas.

"Ini merupakan grup campursari dari Desa Gandurejo. Saat perjalanan pulang, daerah Pasar Kertek, ada bus yang diduga rem blong dan menabrak mobil pikap rombongan campursari," kata Nur Rohmat, Kepala Desa Gandurejo, Kecamatan Bulu, Temanggung, saat ditemui di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Wonosobo, Sabtu (10/9).

Enam korban meninggal dunia merupakan penumpang dari pikap L300 yang membawa rombongan campursari. Dari enam korban tersebut, tiga di antaranya adalah warga Desa Gandurejo.

"Ada enam korban meninggal dunia. Dan yang dari desa kami itu ada tiga orang," sebut Nur.

Tiga orang tersebut adalah pemain pemain keyboard, penabuh gamelan, serta MC. Bahkan tiga korban tersebut masih satu keluarga.

"Itu yang dari desa kami ada yang meninggal dunia tiga orang masih satu keluarga. Yang dua kakak-adik dan yang satunya sepupu," terangnya.

Baca Korban Luka Seniman Ebeg di halaman selanjutnya...

Korban Luka Seniman Ebeg

Sedangkan satu lagi mobil pikap L300 yang ditabrak bus merupakan rombongan kesenian ebeg. Satu penumpangnya mengalami luka-luka.

"Ada empat orang yang ada di mobil ini. Dari empat orang hanya ada satu korban. Yakni adik saya karena duduk di bak dan terpental jatuh," ujar Hari, kakak korban warga Desa Sumberdalem, Kecamatan Kertek, Wonosobo.

Ia menjelaskan rombongan tersebut hendak mengembalikan gamelan di Balai Desa Sumberdalem. Namun saat melintas di daerah Pasar Kertek tertabrak bus pariwisata yang hilang kendali.

"Ini rombongan kesenian ebeg mau mengembalikan gamelan ke Balai Desa Sumberdalem, Kecamatan Kertek. Habis selesai pentas," terangnya.

Dirlantas Polda Jateng Kombes Agus Suryo Nugroho memastikan kecelakaan beruntun antara satu bus dengan empat mobil ini menewaskan enam orang. Korban tewas adalah penumpang mobil pikap.

"Pikap tujuh penumpang, enam korban MD satu selamat," jelasnya kepada wartawan di lokasi kejadian, Sabtu (10/9).

Diduga Rem Blong

Kapolres Wonosobo AKBP Eko Novan Prasetyopuspito mengatakan, berdasarkan hasil pemeriksaan sementara, diduga bus pariwisata dari Probolinggo tersebut mengalami rem blong. Polisi tidak menemukan bekas rem di lokasi kejadian.

"Tadi di lokasi kejadian kami periksa memang tidak ada bekas rem. Dugaan awal karena rem blong atau tidak berfungsi," kata Eko saat ditemui di lokasi kejadian, Sabtu (10/9).

Hal itu diperkuat dari keterangan yang disampaikan oleh sopir bus. Eko menyampaikan bahwa sopir mengaku rem tidak berfungsi.

"Kalau dari pemeriksaan sopir, tadi menyampaikan rem tidak berfungsi. Tapi kami tetap akan melakukan pemeriksaan kondisi bus, remnya seperti apa nanti kelihatan," kata Eko kepada wartawan, Sabtu (10/9).

Baca Sopir Tidak Kuasai Medan di halaman berikutnya...

Sopir Bus Tak Kuasai Medan

Sopir bus juga mengaku belum hafal medan. Meski sebelumnya mengaku pernah pergi ke Wonosobo namun menggunakan kendaraan kecil.

"Faktor lain karena sopir ini tidak tahu medan. Dia tadi menyampaikan pernah ke Wonosobo tapi pakai mobil biasa. Kalau nyopir bus ke Wonosobo baru ini," jelas Eko.

Sementara saat ini sopir dan sebagian penumpang bus pariwisata diperiksa di kantor Unit Laka Polres Wonosobo. Mereka masih dimintai keterangan terkait kecelakaan beruntun di turunan Pasar Kertek, Wonosobo, tersebut.

"Sopir dan sebagian penumpang di Unit Laka untuk dimintai keterangan. Kalau yang lain sudah ada yang pulang ke Probolinggo," imbuhnya.



Hide Ads