Seorang PNS Badan Pengelola Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetyo (51) hilang secara misterius pada Rabu (24/8) pagi. Kabar hilangnya Iwan menjadi ramai usai dirinya dikabarkan tengah mendapat panggilan dari polisi untuk klarifikasi soal kasus korupsi.
Kronologi Hilangnya Iwan
Selasa (23/8) Iwan masih tercatat masuk kantor. Tidak ada gelagat aneh jelang dirinya dinyatakan hilang pada esok harinya. Iwan masih beraktivitas dan berkegiatan di kantor seperti biasa.
Rabu (24/8) Iwan pamit kepada keluarganya untuk berangkat kerja. Dia berangkat menggunakan sepeda motor Vario merah berplat merah H-9799-RA.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Iwan tercatat tidak masuk kantor pada hari itu. Hingga malam hari, Iwan tak juga pulang dan sudah tidak diketahui keberadaannya. Iwan sempat terekam CCTV melintas di depan Pom Bensin Ngesrep Timur V sekitar pukul 06.45 WIB.
Kamis (25/8) Pihak keluarga mencari keberadaan Iwan ke tempatnya bekerja. Namun, pihak Bapenda Semarang juga tak mengetahui keberadaan Iwan. Pihak keluarga dan Bapenda Semarang sepakat lapor polisi.
Akan Dipanggil Terkait Kasus Korupsi
Polisi mengungkap, Iwan rencananya akan dimintai klarifikasi terkait kasus korupsi. Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar mengatakan Iwan menghilang sehari sebelum agenda pemeriksaan.
"Kalo nggak ada apa-apa ngapain dia Rabunya menghilang, Kamis dia menghadiri Subdit Tindak Pidana Korupsi (Polda Jateng) itu harusnya," kata Irwan saat dihubungi, Senin (5/9/2022).
Iwan seharusnya menjalani panggilan pertama pada Kamis (25/8). Namun, sehari sebelumnya Iwan dikabarkan hilang dan hingga kini belum ketemu.
"Di situ diminta saksi klarifikasi, kalau korupsi kan gitu, panggilan awal untuk klarifikasi dulu tidak langsung menunjuk kepada tersangka," jelasnya.
Irwan tidak menjelaskan terkait detail kasus korupsi itu. Namun kasus tersebut kini tengah ditangani oleh Ditreskrimsus Polda Jateng.
"Itu tugasnya Krimsus," jelasnya.
Iwan rencananya diperiksa terkait korupsi penyalahgunaan aset pemkot, simak di halaman selanjutnya..
Korupsi Penyalahgunaan Aset Pemkot Semarang
Polisi menyebut pegawai Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Kota Semarang, Paulus Iwan Boedi Prasetyo hilang menjelang diperiksa soal kasus korupsi. Dirkrimsus Polda Jateng Kombes Dwi Subagio menyebut kasus korupsi tersebut terkait penyalahgunaan aset Pemkot Semarang.
"Ada aduan masyarakat terkait dengan dugaan penyalahgunaan aset di BPKAD," kata Subagio saat dikonfirmasi, Selasa (6/8).
Kasus itu disebut belum masuk kepada penyidikan. Iwan, dipanggil untuk dimintai klarifikasi terkait aduan tersebut.
"Kemudian yang bersangkutan ini sudah kita upayakan untuk klarifikasi tapi begitu surat kita sampaikan sampai saat ini dia belum hadir," katanya.
Dalam aduan itu, disebutkan bila ada unsur korupsi dalam pengalihan aset. Hingga kini, polisi masih mengumpulkan bahan dan data terkait kasus tersebut.
"Yang namanya aduan itu kan dinyatakan asetnya dialihkan kemudian ada korupsi, ada kepentingan di situ," jelasnya.
"Kita sedang melakukan pendalaman dan tengah melakukan klarifikasi dengan beberapa pihak," ujarnya.
Sosok Iwan PNS Bapenda yang Hilang
Di mata pimpinannya, Iwan dikenal sebagai orang yang pekerja keras dan tak ada masalah di kantornya.
"Pak Iwan itu yang saya kenal itu orangnya tekun dalam bekerja kemudian dia juga tipe pekerja keras, tekun dan dengan temannya juga bergaul baik dan tidak ada permasalahan. Di kantor sepertinya sih baik-baik saja yah," kata Kepala Bapenda Semarang Indriyasari atau yang akrab disapa Iin saat dihubungi, Selasa (6/9).
Iin mengaku baru mengenal Iwan pada Januari lalu saat dia menjabat sebagai Kepala Bapenda Semarang. Sejak itu, dirinya tak pernah mendengar kabar negatif terkait Iwan.
"Iya nggak ada, nggak ada perselisihan juga dengan teman kantor, makanya saya juga heran, hilang itu kemana yah, mudah-mudahan sih di mana pun Pak Iwan berada kondisinya sehat jasmani-rohani," jelasnya.
Saat disinggung terkait adanya dugaan korupsi yang menimpa Iwan, Iin tak bisa berkomentar banyak. Namun, dia membenarkan bila ada surat panggilan untuk Iwan.
"Kalau surat panggilan memang ditunjukkan kepada pimpinan agar menugaskan Pak Iwan, jadi surat panggilan itu ada," katanya.