Panitia Salah Input Nilai, Peserta Seleksi Perdes Klaten Terlanjur Syukuran

Panitia Salah Input Nilai, Peserta Seleksi Perdes Klaten Terlanjur Syukuran

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 25 Agu 2022 19:43 WIB
Irfan menunjukkan foto nilai hasil seleksi perangkat desa Klaten yang menyatakan nilainya tertinggi, Kamis (25/8/2022).
Irfan menunjukkan foto nilai hasil seleksi perangkat desa Klaten yang menyatakan nilainya tertinggi, Kamis (25/8/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Dampak kesalahan panitia menginput nilai seleksi perangkat desa di Kabupaten Klaten dirasakan oleh Irfan Pramudya Aji (23). Warga Desa Carikan, Kecamatan Juwiring, Klaten, itu terlanjur syukuran setelah hasil seleksi nilainya tertinggi, sebelum akhirnya ada revisi dari panitia.

"Saya terlanjur memotong kumis dan jenggot karena bernazar kalau lolos mau saya bersihkan. Tapi ternyata nilai direvisi," kata Irfan kepada detikJateng di rumahnya, Kamis (25/8/2022).

Irfan menceritakan dirinya mendaftar seleksi perangkat desa di Desa Serenan, Kecamatan Juwiring. Dirinya mendaftar posisi Kaur Tata Usaha.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya mendaftar Kaur Tata Usaha. Nilai saya yang pertama keluar di pengumuman itu 81, itu nilai kumulatif dan diumumkan setelah tes hari Rabu (24/8) malam," jelasnya.

Nilai ujian keluar sekitar pukul 21.00 WIB dan sudah ditandatangani panitia serta kepala desa. Data Irfan mendapat nilai tertinggi itu sampai jam 24.00 WIB.

ADVERTISEMENT

"Sampai jam 24.00 WIB itu masih saya tapi jam 02.00 WIB nilai yang diumumkan berubah. Setelah itu nilai berubah dari 81 menjadi 66," ungkap Irfan.

Irfan melanjutkan, pada pengumuman baru itu dirinya tidak lagi di ranking satu. Atas kejadian itu dirinya pun bertanya ke ketua panitia.

"Saya tanya ke ketua panitia TP3D, katanya karena salah input data dari universitasnya. Padahal setelah baca Perbup ada pasal jika nilai sudah ditandatangani tidak bisa direvisi," terangnya.

Saat ini, kata Irfan, foto dokumen pengumuman sebelum nilai direvisi dan setelah nilai direvisi masih disimpannya. Dari keterangan lebih lanjut, yang salah input di nilai pengabdian.

"Alasannya salah input nilai pengabdian. Nilai pengabdian orang lain katanya dimasukkan ke nilai saya tapi cuma nggak ada konfirmasi ke saya," ujarnya.

Irfan mengaku revisi nilai itu sangat merugikan dirinya. Sebab kolega sudah banyak memberikan ucapan selamat dan di rumah sudah ada syukuran.

"Banyak, banyak sekali ucapan. Bahkan sudah ada acara juga di rumah, dari saudara dan tetangga juga ke sini memberikan ucapan," kata Irfan.

Atas kejadian itu, Irfan dirugikan secara materiil dan imateriil. Terutama rasa malu karena sudah diumumkan ranking satu.

"Tahunya saya rangking satu, saya kan lolos tapi kemudian ada revisi. Dengan ini saya sangat dirugikan, ini bukan kesalahan saya, ya malu," pungkasnya.

Sementara itu ayah Irfan, Didik Haryanto, mengatakan keluarganya merasa malu dan nama baik dirugikan gegara panitia salah input nilai seleksi perangkat desa ini.

"Yang jelas malu, ini kan bukan kesalahan peserta. Mestinya kalau ada revisi juga ada pemberitahuan," kata Didik.

Sebelumnya diberitakan, terjadi kesalahan input nilai seleksi perangkat desa di Kabupaten Klaten. Pemkab Klaten menyebut pihak perguruan tinggi (PT) sebagai pelaksana mengakui ada kesalahan tersebut.

"Ya terjadi salah input nilai di Kecamatan Wedi. Pihak perguruan tinggi (PT) sudah mengakui itu," jelas Kabid Penataan dan Administrasi Desa Dispermasdes Pemkab Klaten, Agung Kristantana, Kamis (25/8).




(rih/dil)


Hide Ads