Terjadi kesalahan input nilai seleksi perangkat desa di Kabupaten Klaten. Pemkab Klaten menyebut pihak perguruan tinggi (PT) sebagai pelaksana mengakui ada kesalahan tersebut.
"Ya terjadi salah input nilai di Kecamatan Wedi. Pihak perguruan tinggi (PT) sudah mengakui itu," jelas Kabid Penataan dan Administrasi Desa Dispermasdes Pemkab Klaten, Agung Kristantana, kepada detikJateng, Kamis (25/8/2022).
Dijelaskan Agung, yang terjadi di Kecamatan Wedi itu salah input besaran nilai yang dimasukkan. Satu soal yang nilainya 0,5 tetapi diinput nilainya 1.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nilai yang mestinya satu soal 0,5 tetapi dimasukkan nilainya 1. Sehingga nilainya akademik bisa besar di atas ketentuan," lanjut Agung.
Setelah diketahui ada salah input, lanjutnya, kemudian dilakukan revisi nilai. Revisi itu hanya mengubah nilai tetapi tidak mengubah ranking.
"PT mengatakan tidak mengubah ranking jadi tidak masalah. Sudah diselesaikan dan sejauh ini semua kondusif," terang Agung.
Selain di Kecamatan Wedi, ucap Agung, revisi nilai terjadi di salah satu desa di Kecamatan Delanggu. Revisi disebabkan nilai pengabdian peserta dimasukkan tetapi tidak keluar.
"Di Kecamatan Delanggu ada nilai pengabdian tetapi saat diinput tidak keluar. Setelah direvisi, baik panitia dan peserta sepakat selesai, tidak masalah," imbuh Agung.
Sebelumnya diberitakan, proses seleksi perangkat desa serentak di Kabupaten Klaten tahun 2022 tidak berjalan mulus. Pasalnya banyak terjadi kesalahan input nilai akademik.
"Memang sempat terjadi kesalahan input nilai akademik. Nilai yang dimasukkan belum dibagi dua," ungkap Camat Wedi, Rizqan Iryawan, kepada detikJateng, Kamis (25/8).
(rih/aku)