Seleksi Perangkat Desa di Klaten, Ada Peserta yang Cari Bocoran-Gelar Ritual

Seleksi Perangkat Desa di Klaten, Ada Peserta yang Cari Bocoran-Gelar Ritual

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Rabu, 24 Agu 2022 19:11 WIB
Bupati Klaten Sri Mulyani melakukan monitoring tes seleksi perangkat desa di Delanggu, Rabu (24/8/2022).
Bupati Klaten Sri Mulyani melakukan monitoring tes seleksi perangkat desa di Delanggu, Rabu (24/8/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Ribuan peserta bersaing untuk mengisi kekosongan 457 kursi perangkat desa di Kabupaten Klaten. Berbagai cara dilakukan peserta untuk bisa lolos, termasuk minta bocoran jawaban.

"Saya sempat ditelepon teman, dia tanya saya punya soal ujian dan jawaban soal ujian atau tidak. Saya jawab tidak punya," ungkap tim Panitia Pengisian Perangkat Desa (TP3D) di Kecamatan Wedi, Sukamta, kepada detikJateng, Rabu (24/8/2022).

Menurut Sukamta, temannya yang mencari bocoran soal ujian perangkat desa tersebut bukan berasal dari Kecamatan Wedi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teman saya itu bukan pelamar perangkat di desa saya, juga bukan orang Kecamatan Wedi tapi malah orang luar kecamatan. Saya jawab tidak punya, dia menerima dan mau mencari cara lain," jelasnya.

Sementara itu, TP3D Desa Jambu Kidul, Kecamatan Ceper, Tri Mardiyanto, menceritakan dirinya sempat didatangi tiga orang ke rumah. Mereka bertanya tentang bagaimana agar bisa lolos seleksi.

ADVERTISEMENT

"Ada tiga orang yang datang, tanya bagaimana bisa lolos. Saya jawab saya tidak tahu apa-apa, karena memang tim tidak punya wewenang," ungkap Tri kepada detikJateng.

Menurut Tri, TP3D hanya bertugas menerima pendaftaran sampai seleksi administrasi. Hasilnya nanti dilaporkan ke pihak pemerintah desa setempat.

"Jadi lolos atau tidak bukan kewenangan TP3D. Setelah selesai seleksi tim hanya melaporkan ke kepala desa," jelas Tri.

Selain bertanya soal ujian, lanjutnya, ada juga peserta yang melakukan ritual keliling desa atau kampung. Dirinya sempat memergoki aksi itu saat patroli.

"Ada yang seperti itu, keliling desa atau kampung tiga kali dan sempat terpergok saya. Itu tidak masalah yang namanya laku prihatin sah-sah saja," imbuhnya.

Selengkapnya di halaman selanjutnya...

Sementara itu salah satu peserta seleksi posisi kepala dusun di Desa Jambu Kidul, Dika, mengaku tidak ada laku khusus. Dirinya hanya meminta restu orang tua.

"Tidak ada laku apa pun. Ya cuma belajar dan minta restu kedua orang tua saja," kata Dika kepada detikJateng.

Terpisah, Bupati Klaten Sri Mulyani saat melakukan monitoring di SMPN 1 Delanggu menyampaikan di Kecamatan Delanggu seleksi diikuti 208 peserta untuk merebutkan 22 kursi di 13 desa. Seluruh peserta mengikuti tes calon perangkat desa berbasis Computer Assisted Tes (CAT) di hari kedua.

"Hari ini tes komputer. Animo masyarakat luar biasa, terlihat dari 457 formasi yang tersebar di 264 desa diikuti 5.101 orang dan harapan saya yang nanti lolos saya ucapkan selamat dan sukses, bagi yang belum jangan patah semangat, tetap berusaha, dan tetap menjaga kekondusifan wilayah masing-masing," ungkap Sri Mulyani.

Halaman 2 dari 2
(rih/aku)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads