Sebanyak 24 sekolah di Kabupaten Klaten mulai hari ini menerapkan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Belajar daring diterapkan bukan karena COVID-19, tetapi karena gedung sekolah dipakai untuk lokasi seleksi perangkat desa serentak.
"Dari jumlah itu (24 sekolah) ada satu SMA dan SMK, sisanya SMP. Sementara pembelajaran dengan PJJ," jelas Plt Kepala Dinas Pendidikan Pemkab Klaten, Yunanta kepada detikJateng di Pemkab, Selasa (23/8/2022) siang.
Yunanta menjelaskan, PJJ dilaksanakan hanya dua hari sampai besok Rabu (24/8) dan setelah itu masuk kelas lagi. PJJ diberlakukan karena ditempati untuk seleksi perangkat desa serentak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Digunakan untuk seleksi perangkat desa serentak. PJJ tidak masalah sebab semua sekolah sudah kami minta untuk tetap ada pembelajaran," kata Yunanta.
Pantauan detikJateng di beberapa lokasi, seleksi berjalan lancar. Peserta dan panitia mulai berdatangan sejak pukul 07.00 WIB.
Di Kecamatan Delanggu, seleksi dipusatkan di SMPN 1 Delanggu. Setiap kelas digunakan satu desa untuk seleksi wawancara sosiokultur dan pidato satu per satu peserta.
Polisi, TNI dan Linmas menjaga ketat lokasi. Setiap peserta diberikan waktu sekitar lima menit untuk berpidato membawakan sambutan di satu acara kemasyarakatan.
Di Kecamatan Juwiring, seleksi dipusatkan di SMPN 1 Juwiring, demikian juga di Kecamatan Kemalang. Di Kecamatan Ceper, seleksi dilakukan di SMPN 2 Ceper.
Camat Juwiring, Herlambang Joko Santoso menyatakan dari 261 orang peserta ada satu orang mengundurkan diri. Untuk pelaksanaan, sekolah diterapkan daring.
"Daring sementara saja, hanya dua hari belajar daring. Ada satu orang yang mundur dari Desa Trasan," jelas Herlambang.
Salah seorang pelamar di Desa Tlobong, Kecamatan Delanggu, Hanafi mengatakan materi relatif tidak sulit. Mulai dari pengetahuan umum sampai praktik pidato bahasa Jawa.
"Materinya pengetahuan umum sampai pidato bahasa Jawa. Alhamdulillah saya sudah terbiasa di masyarakat karena saya aktif di pemuda masjid desa," ucap Hanafi.
Asisten Tata Pemerintahan dan Kesra Pemkab Klaten, Joko Purwanto menjelaskan jumlah yang ikut seleksi 5.101 orang dari jumlah awal 5.332 orang. Formasi yang kosong berjumlah 457 kursi.
"Yang kosong 457 kursi. Tersebar di 264 desa di 26 kecamatan, tempat memang boleh di sekolah tetapi tetap ada pembelajaran," jelas Joko.
![]() |
(aku/dil)