Kirab Kebangsaan di Cepogo, Kabupaten Boyolali, berlangsung meriah. Bendera merah putih sepanjang 165 meter ikut dikirab, diikuti sejumlah kesenian tradisional dari masyarakat setempat.
"Kirab Kebangsaan ini dilaksanakan dalam rangka Haul Sayid Sholeh Yasin Akbar bin Muhammad bin Yahya. Juga dalam rangka Maulud Nabi Muhammad SAW dan peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan Republik Indonesia," kata Panitia Penyelenggara, Muhammad Ihsan, di sela-sela kegiatan, Selasa (23/8/2022).
Kirab Kebangsaan dimulai dari depan Balai Desa Sukabumi, Kecamatan Cepogo menuju makam Sayid Sholeh Yasin Akbar di sarean Nggunung, Sukabumi. Berjarak sekitar 1,5 kilometer. Kirab dilepas oleh Camat Cepogo, Waluyo Jati.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Barisan pertama yakni para pelajar yang membawa bendera merah putih sebanyak 165. Kemudian diikuti pelajar yang membawa bendera sepanjang 165 meter dan lebar 1,5 meter. Di belakangnya ada grup drum band dan diikuti jajaran Forkopimcam yang menunggang kuda. Selanjutnya barisan dari TNI dan Polri, dan kelompok masyarakat.
![]() |
Selanjutnya disusul barisan warga yang membawa seratusan tenong berisi aneka ragam jajanan. Kemudian di belakangnya baru kelompok-kelompok kesenian, seperti rodat, reog, drum blek dan lainnya. Bahkan, ada warga yang membawa patung sapi ditulisi 'Korban PMK' (penyakit mulut dan kuku) dan patung kambing dengan dikalungi sebuah tulisan berisi pesan yang meminta pasar hewan segera dibuka.
Kirab kebangsaan ini pun mendapat perhatian dari masyarakat. Ribuan warga berjajar di sepanjang jalan yang dilewati untuk menyaksikan pawai tersebut.
![]() |
Sesampainya di halaman makam Nggunung yang cukup luas itu, bendera sepanjang 165 meter dibentangkan mengelilingi makam. 165 bendera lainnya ditancapkan di tempat yang sudah disediakan. Tak hanya itu, di ladang-ladang tembakau di sekitarnya juga sudah tertancap dan berkibar ratusan bendera merah putih.
"Jumlah bendera ini dengan yang dikibarkan itu sejumlah 1.000 bendera," ujar Ihsan.
Di halaman itu kemudian digelar upacara bendera yang diikuti peserta pawai. Usai upacara, dua gunungan hasil bumi dan seratusan tenong itu pun dibuka untuk dibagi-bagikan ke peserta dan hadirin.
Menurut dia, bendera sepanjang 165 meter ini memiliki makna dari terjemahan lafadz, la illaha ilallah yang terdiri dari 12 huruf. Kemudian ketika dihitung dengan perhitungan abajadun hawazun atau abjad Arab dan ditemukan huruf 165.
"HUT Kemerdekaan Republik Indonesia harus selalu disambut. 165 bendera dan bendera sepanjang 165 meter itu untuk menyatukan semangat Kemerdekaan ini dengan nilai tauhid," jelas dia.
Selengkapnya di halaman selanjutnya...
Menurut Ihsan, haul Sayid Sholeh Yasin Akbar bin Muhammad bin Yahya ini merupakan yang pertama kali dilaksanakan sejak tahun 1906. Rangkaian haul yakni, kirab kebangsaan, dilanjutkan pengajian dan Maulud Nabi siang hari ini.
"Jadi semenjak 1906 yang lalu, makamnya diperbaiki, baru sekarang ini dilaksanakan kirab merah putih dilanjutkan dengan nanti pengajian dan mauludan dalam rangka haul Sayid Yasin Akbar bin Muhammad bin Yahya yang pertama kali dilaksanakan di sini," imbuh Ihsan.
Diharapkan dengan kirab kebangsaan ini kesatuan dan persatuan semakin kuat. Selalu mempunyai semangat Indonesia seperti yang selalu ditanamkan oleh Maulana Habib Luthfi, bahwa Indonesia adalah harga mati yang tidak bisa ditukar dengan apapun, nilai kesatuan dan persatuannya.
Sementara itu Camat Cepogo, Waluyo Jati, mengatakan kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka haul Sayid Sholeh dan HUT ke-77 Kemerdekaan RI. Di sisi lain, kegiatan ini juga menjadi momentum kebersamaan masyarakat dan menumbuhkan perekonomian masyarakat karena UMKM sudah mulai bangkit setelah 2 tahun tidak ada kegiatan akibat dampak pandemi COVID-19.
"Setelah lama kita tidak ada pentas seni, kirab budaya, karena Corona. Saat ini waktunya kita sudah lebih terbuka, kita bisa kirab dengan lebih leluasa. Kemudian di sisi lain kita menumbuhkan perekonomian karena UMKM sudah mulai bangkit. Namun demikian kita harus tetap menjaga kesehatan dan hati-hati terhadap Corona," tandasnya.