Ssstt... Abah Lala 'Ojo Dibandingke' Punya 2 Lagu Baru Siap Rilis

Ssstt... Abah Lala 'Ojo Dibandingke' Punya 2 Lagu Baru Siap Rilis

Jarmaji - detikJateng
Senin, 22 Agu 2022 17:36 WIB
Abah Lala. Foto diunggah Rabu (17/8/2022).
Abah Lala. Foto diunggah Rabu (17/8/2022). Foto: dok Pribadi
Boyolali - Lagu berjudul Ojo Dibandingke semakin melambung dan viral usai dinyanyikan Farel Prayoga saat peringatan HUT ke-77 Kemerdekaan RI di Istana, Jakarta. Hal itu juga ikut melambungkan nama Abah Lala sebagai pencipta lagu tersebut.

Pemilik nama asli Agus Purwanto itu pun semakin tenar. Seniman warga Dukuh Bendolegi, Desa Cluntang, Kecamatan Musuk, Kabupaten Boyolali itu ternyata sudah sejak muda tertarik dengan seni.

Lagu berjudul Ojo Dibandingke tersebut juga bukan satu-satunya lagu ciptaannya. Sudah ada sekitar lima lagu yang diciptakan. Termasuk senggakan atau jargon 'Cendol Dawet'. Dia kini juga sudah memiliki dua lagu baru yang siap rilis.

"Aku juga masih punya dua lagu baru, sudah siap rilis," kata Abah Lala, Senin (22/8/2022).

Namun, dia tidak menyebutkan judul kedua lagu baru itu. Dia mengatakan, dua lagu baru itu tak kalah ampuhnya dengan lagu Ojo Dibandingke.

Abah Lala juga belum menyampaikan kapan lagu barunya itu akan dirilis. Dia masih menunggu moment untuk mengeluarkan lagu barunya tersebut.

"Nanti dulu," ucap dia.

Kepopuleran Abah Lala saat ini dia bangun dari nol. Lulusan SMKI Solo (saat ini SMKN 8 Solo) itu, pertama kali berkecimpung di bidang seni musik ikut grup campursari.

"Dulu itu sebelum pentas, cek sound itu saya nyanyi-nyanyi ngawur," jelas putra pasangan Suranto dan Suyami ini.

Pada tahun 2008 dia mulai melatih seni tari di kampungnya. Hingga akhirnya terbentuk grup kesenian tari-tarian diberi nama Saleho itu. Untuk mengiringi Saleho, kemudian lahir grup musik dangdut, MG 86.

"Saleho dulu yang berdiri, kemudian baru MG 86," terangnya.

Meski saat ini sudah popular dan lagunya diterima masyarakat luas, namun Lala menyatakan tak ingin meninggalkan Saleho dan MG 86.

"Tetap di Saleho dan MG 86. Saya nggak mungkin melupakan sejarah. Wong saya itu dimulai dari Saleho, sebisa mungkin kalau tidak urgen banget, aku mesti ikut (saat) Saleho (pentas)," imbuhnya.




(rih/apl)


Hide Ads