Angka perceraian di Indonesia tiap tahun selalu naik. Dari banyaknya perceraian itu kemudian mendongkrak jumlah janda usia sekolah (JUS).
Kepala BKKBN Hasto Wardoyo mengatakan kasus perceraian janda usia sekolah menjadi perhatian khusus instansinya. Dari data yang ia peroleh, angka perceraian di Indonesia setiap tahun selalu mengalami kenaikan.
"Perceraian tahun 2015 di Indonesia 351 ribu, tahun 2018 sekitar 450 ribu, tahun 2021 (perceraian) itu 585 ribu," kata Hasto di sela-sela acara Malam Gema Genre pada Apresiasi Duta Genre dan Jambore Ajang Kreatifitas Remaja Tingkat Nasional (ADUJAKNAS) Tahun 2022 di The Rich Hotel, Minggu (21/8/2022) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Angka perceraiannya banyak, kenapa? Kawin muda itu belum matang, dia akhirnya perceraiannya tinggi. Jadi kalau ada fenomena JUS tadi ya memang itu penting sekali untuk kita perhatikan," imbuhnya.
Apalagi dalam kasus janda usia muda, lanjutnya, didominasi dengan kasus hamil di luar nikah.
"Mayoritas mereka yang kawin meminta rekomendasi karena usia belum masuk 80 persen karena hamil duluan," ungkapnya.
Ia menyebut secara spesifik ia memang belum mendata kasus JUS (janda usia sekolah). Namun, mantan Bupati Kulon Progo itu mengatakan dari seribu perempuan usia 15-19 tahun yang pernah hamil dan melahirkan, 20 perempuan termasuk dalam JUS.
"Khusus perceraian janda usia sekolah kita belum memiliki angka, tapi saat ini setiap seribu perempuan yang pernah hamil dan melahirkan di usia 15 sampai 19 tahun setiap seribunya kurang lebih ada 20 se-Indonesia," ungkapnya.
Di sisi lain, kawin dini itu membuat risiko kematian ibu tinggi. Selain juga kematian bayi tinggi. Anak juga mengalami risiko stunting.
"Sekarang stunting masih 24 persen. Presiden menugaskan supaya tahun ini tiga persen mudah-mudahan akhir 2022 menjadi 21 persen dari 24 persen," ungkapnya.
Menteri PPA dikukuhkan jadi Bunda Genre Indonesia
Lebih lanjut, dalam agenda tersebut, Menteri PPPA Bintang Puspa Yoga dikukuhkan menjadi Bunda Genre (Generasi Berencana) Indonesia. Hasto menyebut Bintang merupakan menteri yang konsisten untuk mengampanyekan agar anak jangan melakukan pernikahan dini.
"Ibu menteri ini ibu yang konsisten dan dia mendorong anak remaja terutama anak-anak agar jangan kawin dini, kemudian untuk tidak ada kekerasan dalam rumah tangga," kata Hasto.
Sementara itu, Bintang Puspa Yoga mengatakan dengan dikukuhkannya dirinya sebagai Bunda Genre, ke depan program yang ada di Forum Anak akan dikombinasikan dengan kegiatan Genre. Sebab, dari ruang lingkup kegiatan hampir sama sehingga bisa saling melengkapi.
"Terima kasih atas kepercayaannya saya dikukuhkan atau dinobatkan menjadi Bunda Genre. Saya tidak berpanjang memikirkan untuk menerima pengukuhan ini karena di beberapa daerah saya turun, kami ada forum anak di setiap kita turun kita juga bertemu adik-adik di duta Genre," ucap Bintang.
(aku/mbr)