Gedung Rp 90 M Urung Dinamai Grha Megawati, Bupati Klaten: Kemarin Latah

Gedung Rp 90 M Urung Dinamai Grha Megawati, Bupati Klaten: Kemarin Latah

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Senin, 01 Agu 2022 15:21 WIB
Gedung yang akan dinamakan GrhaΒ Bung Karno, Klaten, Senin (1/8/2022).
Gedung yang akan dinamakan GrhaΒ Bung Karno, Klaten, Senin (1/8/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Gedung serbaguna yang dibangun Pemkab Klaten, Jawa Tengah, senilai Rp 90 miliar urung dinamakan Grha Megawati. Bupati Klaten Sri Mulyani menyampaikan alasannya.

"Yang kemarin latah kan Grha Megawati. Tapi biar itu menjadi sebuah kawasan yang menyatu antara Ir Soekarno, jalannya dan terminalnya, saya namai dengan Grha Bung Karno," ungkap Sri Mulyani kepada wartawan di pendapa Pemkab Klaten, Senin (1/8/2022).

Mulyani menyebut sejak awal Grha Megawati belum nama resmi. Nama itu hanya lemparan isu untuk menjaring tanggapan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya hanya omong aja, saya istilahnya lagi melempar isu, masyarakat bagaimana. Itu (Grha Megawati) sebenarnya belum pasti, keinginan saja tapi masuk atau tidak, disetujui masyarakat atau tidak, itu bagian pengkajian kami," paparnya.

Menurut Mulyani perubahan rencana nama Grha Megawati menjadi Grha Bung Karno bukan masalah. Gedung di jalan Lingkar Selatan Klaten itu disebutnya merupakan bangunan besar yang megah dan mewah, sehingga dipilih nama tokoh yang besar dan hebat.

ADVERTISEMENT

"Bismillah saja. Gedung itu kan gedung yang cukup besar, cukup megah dan mewah dengan luas yang luas sekali memang saya ambil nama tokoh yang besar dan hebat," jelasnya.

Mulyani mengakui pemilihan nama Grha Bung Karno murni inisiatif dirinya. Menurutnya sosok Sukarno merupakan tokoh yang luar biasa jasanya untuk Indonesia.

"Klaten sudah ada bangunan yang monumental dan jalan yang monumental. Saya ingin grha itu menjadi bangunan yang monumental yang bisa dibanggakan," jelas Mulyani.

Gedung yang akan dinamakan Grha Bung Karno, Klaten, Senin (1/8/2022).Gedung yang akan dinamakan Grha Bung Karno, Klaten, Senin (1/8/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng

Selain itu, Mulyani menyebut sekitar lokasi grha telah mulai ada penataan yang bisa mendukung keberadaan Grha Bung Karno nantinya.

"Setelah ada gedung, di sekitar itu ada yang dibongkar-bongkar. Semoga yang dibangun itu mendukung penataan, saya sudah koordinasi dengan DPUPR ke pemiliknya untuk mendukung," kata Mulyani.

Di lokasi sekitar gedung grha, ungkap Mulyani, bisa digunakan untuk kuliner, mal, hotel atau lainnya. Asalkan ditata dengan baik.

"Mal masuk, hotel masuk, kuliner masuk, apa pun tidak masalah asalkan ditata. Itu kan megah gedungnya yang harus didukung sekitarnya, tahun ini insyaallah selesai," pungkasnya.

Pantauan detikJateng di lokasi grha, jalan Lingkar Selatan, pembangunan gedung masih berlangsung. Wujud gedung sudah terlihat dengan masjid di depannya cukup besar. Tampak lokasi masih terdapat pagar seng. Di depan sisi timur pagar seng sudah dibuka.

Sebelumnya diberitakan, Bupati Klaten terpilih, Sri Mulyani, angkat bicara berkaitan pembangunan gedung pertemuan senilai Rp 90 miliar. Mulyani menilai gedung itu layak dinamakan Grha Megawati.

"Gedung itu memang Grha yang rencananya kalau memang diperkenankan oleh Ibu Megawati, akan saya namai Grha Megawati. Karena gedung itu memang sangat layak lah kalau dinamai sesosok Ibu Megawati, presiden ke-5 RI agar orang tahu sejarah," jelas Sri Mulyani pada detikcom, Jumat (19/2/2021).




(rih/aku)


Hide Ads