Satgas Soroti Penanganan PMK di Jateng: Singgung Biosecurity-Testing Rendah

Satgas Soroti Penanganan PMK di Jateng: Singgung Biosecurity-Testing Rendah

Afzal Nur Iman - detikJateng
Rabu, 27 Jul 2022 15:35 WIB
Ketua Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK) Letjen Suharyanto di Kantor Gubernur Jateng, Semarang, Rabu (27/7/2022).
Tim Satgas PMK di Semarang (Foto: Afzal Nur Iman/detikJateng)
Semarang -

Tim Pakar Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku (Satgas PMK), Wiku Adisasmita, memberi sejumlah masukan kepada Satgas PMK di Jawa Tengah untuk mengantisipasi penyebaran PMK. Hari ini Satgas PMK menggelar rapat koordinasi di Semarang.

"Segera dibantu biosecurity-nya supaya orang keluar masuk peternakan itu betul-betul bebas virus. Maka itu disinfeksi itu penting sekali dan siapa pun pedagang, kalau di Jatim itu belantik itu mereka keluar masuk pada awal-awalnya itulah juga yang jadi penyebar di situ maupun di tempat lain karena mereka membeli," kata Wiku di Kantor Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Semarang, Rabu (27/7/2022).

Satgas PMK Jateng juga diminta mempercepat laju vaksin dan memperbaiki catatan vaksin yang telah diberikan. Termasuk untuk menggencarkan tes lab bagi hewan ternak yang suspek PMK.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sepertinya kemampuan testing atau testing yang dilakukan masih rendah di Jateng, dan laboratoriumnya yang ada di Wates (DIY) sementara ini kemampuannya terbatas, apa mungkin jumlah sampel yang dikirim terbatas, mana yang duluan, menurut kami melakukan testing harus cepat supaya penyebarannya tidak meluas," ujarnya.

"Dan itu kalau tidak bisa melakukan testing berarti kan reagen-nya kurang itu harus disuplai dari pusat. Dan menugaskan laboratorium lainnya di lingkungan Jateng dan Yogyakarta yang bisa melakukan testing lebih masif," jelasnya.

ADVERTISEMENT

Manusia Bisa Jadi Carrier PMK

Satgas PMK menyebut manusia bisa menjadi pembawa virus (carrier) PMK. Meski begitu, virus PMK tidak menular kepada manusia.

"Iya, virus ini sangat menular karena bisa ditularkan oleh manusia barang-barang yang dibawa manusia, kendaraan dan sebagainya. Memang virus ini kalau kena manusia tidak terlalu signifikan, tidak menular ke manusia, tapi manusia menular ke hewan yang sehat, jadi carrier itu bisa," kata Ketua Satgas PMK Letjen Suharyanto di kesempatan yang sama.

Suharyanto mengatakan saat ini PMK di Indonesia menyebar di 22 provinsi. Bila tidak tertangani, kerugian dinilai bisa mencapai triliunan rupiah.

"Tentu saja kita harus bergerak secara cepat, kalau untuk angka kerugiannya kalau tidak ditangani sangat besar bisa mencapai angka triliun mungkin," jelasnya.

Di Jateng sendiri hingga kini tercatat kasus suspek PMK aktif sebesar 25 ribu kasus dengan total kasus sebanyak 54 ribu.




(rih/apl)


Hide Ads