Sungai Gandekan, Kelurahan Tidar Selatan, Kecamatan Magelang Selatan, Kota Magelang, dipenuhi buih atau dikenal dengan sebutan umpluk. Kondisi ini diduga disebabkan karena sungai tersebut tercemar limbah.
Berdasarkan pantauan detikJateng, Sungai Gandekan tadi pagi masih dipenuhi dengan buih atau busa warna putih. Kemudian, ikan yang berada di sungai terlihat mati.
Sejumlah warga yang kebetulan melintas menghentikan kendaraan dan melihatnya fenomena tersebut. Bahkan tidak sedikit yang kemudian mengabadikannya menggunakan kamera ponselnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah seorang warga Tidar Campur, Kelurahan Tidar Selatan, Waluyo (58) mengatakan sungai yang mulai terlihat ada buihnya, Kamis (14/7), sekitar pukul 16.00 WIB. Ketika itu, warga bereaksi setelah melihat ikan di kolam banyak yang mati.
"Ini (buih) mulai kemarin sore, habis Asar. Warga lihat yang punya blumbang (kolam) ikan-ikan banyak yang mati. Pokoknya di sini yang kena aliran air sungai ini (ikan) mati semua," ujar Waluyo kepada wartawan saat ditemui, Jumat (15/7/2022).
![]() |
Waluyo menambahkan munculnya buih di sungai juga sudah disampaikan kepada dinas terkait. Petugas dari dinas pun sudah meninjau langsung kondisi sungai.
"Baru ini yang fatal, dulu-dulu ada, tapi tidak seheboh ini," tuturnya.
Sementara itu, Lurah Tidar Selatan Tenny Iis Mulyadi mengatakan pihaknya sudah menerima laporan adanya kejadian ini sekitar pukul 18.30 WIB. Warga menyampaikan banyak ikan yang mati, kemudian ada buih di Sungai Gandekan.
"Malam itu kita sempat ke lokasi untuk komunikasi dengan warga, jadi memang ikan-ikan yang ada di area Tidar Campur, lalu Salakan, juga di Sawe sudah terdampak semua," tuturnya.
Atas kejadian tersebut, kata Tenny, langsung menghubungi Dinas Lingkungan Hidup (DLH). Kemudian terkait dengan penyelidikan atau dengan masalah limbahnya menjadi kewenangan DLH.
"Kita sudah berkoordinasi dengan pendamping kelompok petani ikan dari Dinas Pertanian, dengan Ketua RW untuk bisa mendata kerugian-kerugian dari warga. Kita juga minta minta sing isa (yang bisa) diselamatke ndang diselamatke (segera diselamatkan) sudah diinstruksikan untuk semua warga yang terdampak," tegasnya.
"Jadi masih ada beberapa ikan kecil-kecil masih hidup, ya itu moga-moga nanti bisa bertahan. Kalau yang besar-besar ya banyak yang mati," ujar Tenny.
Ditanya mengenai penyebab dan asal munculnya buih tersebut, Tenny mengatakan, akan menunggu hasil investigasi.
"Jadi kita nunggu hasil investigasinya seperti apa," pungkasnya.
(apl/ahr)