Warga Sawahan Boyolali Protes Sampah Menggunung di TPS

Jarmaji - detikJateng
Jumat, 15 Jul 2022 17:05 WIB
Sejumlah warga Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Boyolali, membentangkan spanduk menolak keberadaan TPS sampah, Jumat (15/7/2022). Foto: dok. Istimewa
Boyolali -

Keberadaan tempat pembuangan sementara sampah di Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali, diprotes warga sekitar. Mereka menolak keberadaan TPS yang kini sudah menggunung dan menimbulkan bau menyengat itu.

"Kami menolak sampah di sini. Sampahnya sudah bau banget," kata sejumlah warga RT 04/03 Desa Sawahan, Kecamatan Ngemplak, kepada para wartawan, Jumat (15/7/2022).

Para warga membentang spanduk memprotes keberadaan TPS tersebut. Spanduk itu antara lain bertuliskan 'Kami menolak tempat pembuangan sampah di Desa Sawahan, Ngemplak, Boyolali karena menimbulkan bau busuk'.

Menurut salah seorang warga, Danang Catur, TPS sampah di dekat jalan tol itu sudah ada sejak sekitar tahun lalu. Saat proses pendirian TPS itu disebutnya juga belum ada persetujuan warga sekitar lokasi.

"Waktu pendirian sempat penolakan tapi orang yang ngurusi berjanji tiga hari bersih, tapi hampir satu tahun ini nggak pernah bersih," ungkap dia.

Bahkan volume sampah semakin banyak dan saat ini sudah menggunung di areal lahan Tanah Kas Desa (TKD) Sawahan tersebut. Gunungan sampah itu juga menimbulkan bau tak sedap yang sangat menyengat.

"Sehingga warga yang terdampak semakin tersiksa. Karena beberapa warga itu sudah ada yang sakit, diare. Lalat sudah ke mana-mana," imbuhnya.

Para warga juga mengatakan sampah di TPS ini merupakan sampah rumah tangga dari warga Desa Sawahan. TPS ini dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Sawahan. Retribusi sampah Rp 18 ribu/bulan.

"Tapi kami warga yang terdampak sudah tidak mau membuang ke sini. Baunya luar biasa. Sekarang ini bau, tapi bukan tidak mungkin ke depannya bisa menyebabkan penyakit," katanya.

Warga pun minta pembuangan sampah di TPS ini dihentikan. Tapi pengelola tidak mau.

Terpisah, Kepala Desa Sawahan, Agus Nunarno, mengatakan aksi protes warga ini telah ditanggapi pihak desa. Bahkan telah difasilitasi untuk mediasi di kantor Kecamatan Ngemplak. Menurut dia, dalam mediasi itu sudah diberikan penjelasan dan disebutnya warga sudah menerima.

Halaman selanjutnya, penjelasan kepala desa dan camat




(rih/aku)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork