Sebuah postingan mempermasalahkan mengeringnya sumur-sumur di sekitar objek wisata kolam renang Taman Hiburan Rakyat (THR) Batang. Diduga sumber mata air sumur warga tersebut tersedot pengeboran yang dilakukan pengelola THR untuk pengisian air kolam renang.
Kondisi tersebut terjadi di sejumlah sumur milik warga Dracik Kuncen, RT 5 RW 1, Kelurahan Proyonanggan Selatan, Kecamatan Batang, dalam dua pekan terakhir ini.
Salah satu warga setempat, Darikun (60), mengatakan jarak rumahnya dengan lokasi THR Kramat sekitar 100 meter. Ia mengakui kondisi sumurnya mengering saat sumur bor di THR Kramat digunakan terus-menerus untuk suplai air di kolam renang.
"Lha ini saya saja belum mandi. Biasanya di sungai. Sejak ada sumur bor kolam renang, sumur jadi sat (kering). Coba saja dari sini (rumah samping THR Kramat), sampai ke sana, sekitar 100 meter, sumurnya sat semua," ucapnya saat ditemui, Jumat (11/7/2022) sore.
Menurutnya kondisi terparah pada pekan lalu. Selama 10 hari berturut-turut sumurnya sedalam tujuh meter kini mengering tidak keluar air sama sekali.
"Paling parah Minggu lalu. Sumur saya sat selama 10 hari. Akhirnya kalau mandi ke sungai. Capek kalau ke sungai terus," ucapnya.
"Tolong disampaikan, kemarin perwakilan warga sudah ke sana (kolam renang), bolak-balik, percuma. Masih saja kering sumur saya," imbuhnya.
Diakuinya air sumur akan terisi jika sumur bor milik kolam renang tidak difungsikan.
"Biasanya akan segera kita sedot kita tampung, agar tidak kesedot sumur bor," katanya.
Keluhan yang sama dikatakan Temu (45), warga setempat.
"Kalau sumur saya paling dalamnya empat meter. Ada airnya kalau pas kolam renang nggak ngisi. Tapi itu juga naiknya akan lama," ungkapnya.
"Pokoknya, kalau kolam renang diisi pasti langsung sat. Nggak cuma saya. Sampai ke sana (warga wilayah selatan THR)," tambahnya.
Ia berharap warga setempat difasilitasi, jika THR tengah mengisi air kolam, bisa juga dialirkan ke rumah-rumah warga.
"Mbok ya warga difasilitasi. Misalnya pas ngisi kolam renang, sekalian dialirkan ke warga. Atau sediakan tandon buat warga. Kami dikasih meteran nggak papa wis. Atau bikinkan tandon atau sumur yang dalam juga biar warga bisa nimba kalau butuh air," harapnya.
Selengkapnya di halaman selanjutnya
(rih/ahr)