Batal Dibeli Elon Musk Rp 659 Triliun, Twitter Tak Akan Tinggal Diam

Internasional

Batal Dibeli Elon Musk Rp 659 Triliun, Twitter Tak Akan Tinggal Diam

Tim detikInet - detikJateng
Minggu, 10 Jul 2022 13:15 WIB
NEW YORK, NEW YORK - MAY 02: 
  Elon Musk attends The 2022 Met Gala Celebrating
Elon Musk di MET Gala 2022. (Foto: Getty Images for The Met Museum//Dimitrios Kambouris)
Solo -

Elon Musk akhirnya batal membeli Twitter seharga USD 44 miliar atau Rp 659 triliun. Tak mau tinggal diam, kini pihak Twitter bersiap mengambil langkah hukum.

Dilansir detikInet, Minggu (10/7/2022), Elon Musk sebenarnya bukan mendadak mundur melainkan sudah menunjukkan sinyal kurang mantap mengakuisisi Twitter.

Pengacara Elon Musk, Mike Ringler, dalam surat pada SEC (Securities and Exchange Commission) menuding Twotter melanggar perjanjian merger. Pelanggaran yang dimaksudnya adalah soal penyediaan informasi data yang cukup soal jumlah akun palsu atau spam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akhirnya, pihak Elon Musk menyimpulkan Twitter tidak transparan dalam menghitung akun spam atau bot di layanannya. Padahal informasi itu dinilai sangat penting terkait performa bisnis dan keuangan Twitter.

Sementara itu CNBC melansir pihak Twitter sudah memastikan akan menuntut Elon Musk. Kepala Dewan Independen Twitter Bret Taylor merespons keputusan mengejutkan Elon Musk menyampaikan rencana langkah hukum yang akan diambil.

ADVERTISEMENT

"Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati dengan Elon Musk dan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger," kata Taylor di akun Twitternya.

Seorang pakar hukum di Tulane Law School, Profesor Ann Lipton, menilai niat Elon Musk membatalkan rencana pembelian Twitter tidak akan berjalan mudah. Menurutnya, Elon Musk akan menghadapi proses pengadilan yang panjang.

"Direksi Twitter tidak bisa langsung misalnya menurunkan harga atau setuju agar Elon Musk membayar USD 1 miliar karena mundur," kata Lipton.

Dia menyebut ada indikasi Elon Musk akan melanjutkan pembelian Twitter jika harganya diturunkan. Selain itu, sebelumnya juga ada kesepakatan Musk akan membayar denda USD 1 miliar jika batal. Namun perhitungannya dinilai tidak akan semudah itu.

Jika Twitter membiarkan Elon Musk lolos begitu saja, mereka menghadapi ancaman gugatan hukum dari pemegang saham.

Sementara itu, pengamat hukum, Adam Sterling, menilai argumen Elon Musk tentang alasannya batal membeli Twitter dinilai lemah sehingga Twitter bisa saja menang di pengadilan nanti.

"Elon Musk melontarkan beberapa argumen legal, saya pikir semuanya masih patut dipertanyakan. Dia awalnya fokus soal bot di platform tapi juga soal performa perusahaan, jadi dia seperti melempar semuanya saja," kata Adam Sterling.




(sip/sip)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads