Jebol Tembok Ndalem Singopuran Sukoharjo, Pemilik: Tak Tahu ODCB

Jebol Tembok Ndalem Singopuran Sukoharjo, Pemilik: Tak Tahu ODCB

Bayu Ardi Isnanto - detikJateng
Jumat, 08 Jul 2022 22:33 WIB
Warga duduk di depan alat berat yang digunakan untuk menjebol tembok benteng Keraton Kartasura di Sukoharjo, Jawa Tengah, Sabtu (23/4/2022). Benda cagar budaya (BCB) peninggalan Keraton Kartasura tersebut dirobohkan pemilik lahan dengan alat berat dan akan dimanfaatkan sebagai lokasi usaha dan kasus tersebut masih dalam penyelidikan Kepolisian dan BPCB Jawa Tengah. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/aww.
ilustrasi tembok dijebol eskavator. (Foto: Antara FotoMohammad Ayudha)
Solo -

Tembok Ndalem Singopuran yang berstatus objek diduga cagar budaya (ODCB) dijebol dengan ekskavator. Pemilik lahan mengaku tidak tahu mengenai status tersebut, sehingga tak menyangka kini dipermasalahkan.

Anak pemilik lahan, Bagas, mengaku tidak pernah menerima surat atau pemberitahuan apapun yang menyatakan kompleks rumah itu sebagai ODCB. Dirinya pun merasa tak bersalah karena sertifikat rumah sudah mencakup tembok itu.

"Saya nggak tahu (statusnya ODCB). Entah surat dari dinas atau apa. Saya juga nggak pernah menerima surat dari dinas. Kalau tahu, nggak mungkin saya robohkan," kata Bagas di lokasi kejadian, Jumat (8/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami beli lahan ini 5.000 meter persegi sudah termasuk temboknya, diukur dari luar. Ini sudah hak milik, lunas sejak lama," imbuhnya.

Sebelumnya, pihak Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menyebut sudah menemui pemilik lahan untuk melakukan sosialisasi. Namun Bagas mengaku tidak menerima informasi apapun tentang larangan merobohkan tembok.

ADVERTISEMENT

"Memang dulu pernah ke sini, tapi cuma mengobrol biasa. Dikatakan ini diduga cagar budaya, kan diduga, berarti bisa ya bisa tidak. Suratnya juga tidak ada," kata dia.

Sementara terkait alasan penjebolan tembok, Bagas menyebut kondisinya sudah rusak. Justru dirinya mengaku ingin memperbaiki supaya tidak roboh.

"Beberapa kali roboh, saat hujan beberapa waktu lalu itu. Untung nggak ada orang yang kena. Ini maksud saya diperkuat, dibangun ulang. Kalau roboh kena orang kan yang dicari saya juga," kata dia.

Ditanya soal rencana pemanfaatan lahan, Bagas membenarkan kabar akan dibangunnya perumahan. Namun menurutnya hal itu masih rencana jangka panjang.

"Itu masih jangka panjang, apalagi ini masih pandemi. Yang urgent ya itu dulu, memperbaiki tembok agar tidak roboh mengenai orang," pungkasnya.




(bai/apl)


Hide Ads