Eks Presiden ACT Ahyudin Buka-bukaan soal Operasional dan Gaji Besar

Nasional

Eks Presiden ACT Ahyudin Buka-bukaan soal Operasional dan Gaji Besar

Tim detikNews - detikJateng
Senin, 04 Jul 2022 17:19 WIB
Presiden ACT Ahyudin
Mantan Presiden ACT Ahyudin (Foto: Akfa Nasrulhaq/detikcom)
Solo -

Dugaan penyelewengan dana donasi yang menyeret nama lembaga kemanusiaan Aksi Cepat Tanggap (ACT) ramai diperbincangkan. Bahkan muncul tagar #AksiCepatTilep dan #JanganPercayaACT.

Mantan Presiden ACT Ahyudin akhirnya buka suara menanggapi hal tersebut. Dilansir detikNews, Senin (4/7/2022), pemberitaan yang dimaksud adalah laporan majalah Tempo yang berjudul 'Kantong Bocor Dana Umat' pada Minggu (3/7/2022) kemarin.

Dalam berita tersebut, Ahyudin saat masih menjadi petinggi di ACT disebut menerima gaji besar. Bahkan nilainya mencapai ratusan juta rupiah. Tidak hanya itu saja, Ahyudin dikabarkan mendapat tiga mobil mewah, antara lain Alphard, Pajero Sport, dan Honda CR-V.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan ACT juga disebut memotong donasi untuk operasional. Ketika dikonfirmasi mengenai laporan itu, Ahyudin awalnya menjelaskan tentang organisasi ACT. Dia menyampaikan, dana ACT berasal dari masyarakat di berbagai belahan dunia.

"ACT itu bukan sekadar yayasan biasa, ACT adalah foundation kelas dunia, program kerja, jaringan, dan sumber pendanaannya juga dunia," ujar Ahyudin mengawali pembicaraannya kepada detikcom, Senin (4/7/2022).

ADVERTISEMENT

Ahyudin mengungkapkan, dalam 5 tahun terakhir sejak 2017 hingga 2021, total dana donasi masuk yang dikelola ACT mencapai hampir Rp 3 triliun. Dana sebesar ini digalang ACT dari dominan donor nasional maupun donor internasional. Menurutnya, dengan hal ini, wajar bila gaji SDM di ACT besar.

"Dengan performance ACT seperti ini, wajar menurut ukuran profesionalitas semua SDM ACT mendapatkan remunerasi atau gaji yang besar sebab standar kerjanya juga besar, kontribusinya juga besar. Semua SDM inti ACT dari top leader hingga OB (office boy) bekerja tanpa kenal waktu, sebab karakter kerja kemanusiaan mengharuskan seperti itu," paparnya.

"Kantor pusat ACT pun di gedung pencakar langit. Di Menara 165 memiliki 5 lantai gedung, bukan menyewa. Armada kemanusiaan ACT standar internasional, semuanya keren, contohnya program Food Bus, sebuah layanan pemberian makan gratis bagi masyarakat miskin dengan standar bus paling top. Jumlah cabang ACT pun melampaui 100 cabang di seluruh Tanah Air, semua ini dilakukan untuk memastikan bahwa layanan sosial kemanusiaan itu tak harus seperti baksos ala kebanyakan yayasan biasa di tanah air. Hal-hal seperti inilah yang menyebabkan ACT dipercaya masyarakat khususnya umat Islam," lanjutnya.

Lebih lanjut, dia mengatakan ACT bukan lembaga kecil yang menggelar bakti sosial (baksos) kecil-kecilan. ACT, menurut dia, telah menjadi diplomasi kemanusiaan.

"Sebagai seorang muslim, saya dan kawan-kawan di ACT tak ingin lembaga berlabelkan dan bernarasikan Islam itu ecek-ecek, kecil dan sekadar baksos kecil-kecilan. Bagi kami, ACT bukan sekadar aset umat Islam, melainkan aset bangsa. Perannya di berbagai negara telah menjadi diplomasi kemanusiaan atas nama bangsa dan negara," tuturnya.

Mengenai Isu Dugaan Penyelewengan Donasi

Mengenai pemberitaan yang tengah ramai, menurut Ahyudin adalah hal yang biasa. Dia menyebut ACT sudah biasa mendapat tuduhan miring.

"Pemberitaan Tempo saya nilai tendensius, mikro, parsial, dan tak substantif. Tetapi ACT sejak awal hingga sekarang selalu berhadapan dengan berbagai tudingan miring, bagi kami itu semua adalah keniscayaan dalam membangun gerakan kebajikan yang besar," katanya.

Sekali lagi, Ahyudin mengatakan isu bantuan program yang dikelola ACT mencakup program bantuan bencana alam internasional, bantuan tragedi kemanusiaan di berbagai negara, dan isu kemiskinan secara umum.

"ACT adalah foundation skala industri jika meminjam istilah korporasi profit, standar kerja profesional," pungkasnya.




(apl/sip)


Hide Ads