Orang tua dan calon siswa SMPN dari kawasan rawan bencana (KRB) 3 Gunung Merapi di Kecamatan Kemalang, Klaten, Jawa Tengah kebingungan. Sebab, calon siswa tersebut tidak diterima di SMPN 2 Kemalang yang merupakan satu-satunya SMP terdekat.
"Yang mau masuk SMPN zonasinya kan SMPN 2 Kemalang tapi mendaftar tidak diterima. Banyak orang tua mengadu ke saya," kata tokoh masyarakat Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Subur via telepon kepada detikJateng, Sabtu (2/7/2022) malam.
Subur menyatakan para calon siswa yang terlempar tersebut berasal dari KRB 3, terutama Desa Tegalmulyo. Sesuai zonasi SMPN untuk warga desanya hanya SMPN 2.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau zonasinya saja tidak menerima terus mau sekolah di mana? Padahal sekolah terdekat ya hanya SMPN 2 Kemalang, SMPN Karangnongko, dan lainnya bukan zonasinya," jelas Subur.
Menurut Subur, di Kemalang SMPN 2 di Dusun Ngrancah merupakan satu-satunya SMP terdekat. Ada SMPN 1 tapi jaraknya lebih jauh sehingga tidak mungkin diterima.
"SMPN 1 jaraknya lebih jauh, yang dekat saja tidak diterima apalagi yang lebih jauh. SMP swasta juga tidak ada yang dekat, apa anak disekolahkan di puncak Gunung Merapi?," imbuh Subur.
Subur menyayangkan para calon siswa dari kawasan teratas Gunung Merapi itu bisa telempar dari zonasi SMPN terdekat. Dia menyoroti terhalangnya pendidikan anak pedesaan yang menjadi terhalang.
"Ya biar orang gunung, bisa mengenyam pendidikan seperti masyarakat lainnya. Ini sementara ada 6 anak yang lapor, katanya pendidikan hak semua masyarakat tapi ini anak orang gunung kenapa dipersulit, apa orang gunung tidak boleh sekolah?," ujar Subur.
Berbeda dengan para anak di Desa Tegalmulyo, bagi warga Desa Sidorejo yang berada di KRB 3, SMPN 2 Kemalang justru menjadi pilihan sekolah terakhir. Sebab, banyak yang diterima di SMPN 1 Kemalang.
"Sidorejo sejauh ini aman, justru SMPN 2 Kemalang itu jadi pilihan terakhir. Paling banyak anak sini diterima justru di SMPN 1 Kemalang dan Karangnongko," ucap ketua RT 16 / RW 6 Desa Sidorejo, Jenarto saat dihubungi detikJateng.
Dari bukti pendaftaran PBDB SMPN online yang diterima detikJateng, lima anak dari Desa Tegalmulyo mencantumkan SMPN 2 Kemalang sebagai pilihan pertama. Dari bukti tersebut, tertulis jarak zonasi 6.800 meter atau 6,8 km.
Kemudian pilihan kedua adalah SMPN 1 Kemalang dengan jarak zonasi tertulis 9.600 meter atau 9,6 kilometer. Hanya satu anak yang mencantumkan pilihan kedua di SMPN 1 Manisrenggo.
Plt Kabid SMP Dinas Pendidikan Pemkab Klaten, Guntur Wijanarko menyebut dari hasil penelusuran ternyata tidak hanya lima anak yang terlempar dari zonasi.
"Tidak hanya berlima tapi ternyata banyak, lebih ternyata. Siswa tersebut terlempar dari zonasi, zonasinya jauh," jelas Guntur saat diminta okonfirmasi detikJateng.
Menurut Guntur, siswa-siswa tersebut tidak diterima karena kalah dengan calon siswa yang lebih dekat jaraknya. Menurutnya tidak ada yang salah dari sistem PPDB.
"Dari sistem tidak salah, kalah dengan yang terdekat disesuaikan dengan daya tampung. Kita akan carikan solusinya, Senin (4/7) kita rapatkan, yang jelas kita sesuai koridor. Tapi jika ada kejadian seperti ini kita akan ambil kebijakan dengan berbagai pertimbangan," papar Guntur.
(ams/ams)