Server PPDB SMK Wonogiri Jalur Domisili Sempat Eror, Panitia: Sudah Klir

Server PPDB SMK Wonogiri Jalur Domisili Sempat Eror, Panitia: Sudah Klir

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Jumat, 01 Jul 2022 16:41 WIB
Ilustrasi PPDB (Andhika Akbarayansyah)
Foto: Ilustrasi PPDB (Andhika Akbarayansyah)
Wonogiri -

Calon siswa mengeluhkan tidak bisa mendaftarkan diri ke SMK Negeri 1 Puhpelem, Wonogiri, melalui jalur domisili gegara server eror dan alamat mereka terbaca tidak sesuai aslinya. Panitia menyebut persoalan itu telah diperbaiki.

Ketua Panitia Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMKN 1 Puhpelem, Lulus Budiarto mengatakan pihaknya bisa memperoleh akses untuk memperbaiki alamat calon peserta didik yang sempat melenceng atau tidak sesuai titik koordinat. Saat ini alamat tempat tinggal calon siswa yang sempat bermasalah sudah valid.

"Terkait masalah hasilnya nanti seperti apa nanti dilihat karena sudah sesuai sistem. Yang terpenting data-data yang tidak sesuai sudah dibetulkan, ini sudah klir. Kami melayani CPD (calon peserta didik) yang mau melakukan pembetulan data sampai hari ini pukul 12.00 WIB," kata Lulus, Jumat (1/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, ada 10 calon peserta didik yang melakukan pembetulan data domisili.

"Kalau jalur lain, misalnya jalur prestasi, walaupun titik domisilinya salah, yang digunakan nilai," kata Lulus.

ADVERTISEMENT

Sebelumnya, sejumlah anak di Kecamatan Puhpelem, Wonogiri, tidak bisa mendaftarkan diri ke SMKN 1 Puhpelem melalaui jalur domisili. Server pendaftaran eror dan alamat mereka terbaca jauh dari alamat sebenarnya. Para orang tua murid waswas dengan permasalahan tersebut.

Sementara itu, orang tua calon siswa mengaku senang karena anaknya akhirnya bisa mendaftar.

"Tadi pagi dapat kabar dari pihak sekolah. Titik domisilinya bisa dikoreksi. Alhamdulillah lega, anak saya bisa mendaftar ke sekolah itu lewat jalur domisili," kata salah satu orang tua calon peserta didik baru di SMKN 1 Puhpelem, Dwiningsih.

Setelah mendapatkan informasi dari sekolah jika alamat domisili anaknya bisa dikoreksi, Dwi segera ke SMKN 1 Puhpelem untuk mengurus hal tersebut. Akhirnya anak laki-lakinya bisa mendaftar melalui jalur domisili.

"Alhamdulillah senang sekali. Pihak sekolah tadi juga proaktif mengabarkan jadi langsung diurus," kata Dwi.

Pada Kamis (30/6), Dwi mengatakan anaknya tidak bisa mendaftar ke SMKN 1 Puhpelem melalui jalur domisili atau zonasi. Sebab alamat domisilinya melenceng hingga Kecamatan Sidoharjo. Kemudian anaknya mendaftar lewat jalur prestasi dan berpotensi tidak diterima di sekolah tersebut.

Atas permasalahan itu Dwi mengaku keberatan jika anaknya harus mendaftar di sekolah di luar Puhpelem. Karena ada tambahan biaya perjalanan sebab jaraknya lebih jauh.




(rih/ams)


Hide Ads