Tabung gas hijau tergeletak di pojokan dapur rumah Ngateman (39), warga Dukuh Jetak, Desa Urutsewu, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali. Tabung itu berselimut debu menandakan lama tak disentuh.
Benda itu memang sudah sekitar 4 tahun teronggok tanpa pernah digunakan. Ngateman ternyata hanya menyiapkan tabung gas itu sebagai cadangan.
Untuk memasak sehari-hari, Ngateman memang tidak membutuhkan lagi gas LPG. Dia mengandalkan instalasi biogas dari kotoran sapi yang terpasang di rumahnya.
"Ini tabung buat jaga-jaga saja, tapi ternyata tidak pernah digunakan, gas dari biogas ini melimpah sekali," ujar Ngateman sembari menyulut kompor di dapur yang bersebelahan dengan kandang sapi, Kamis (30/6/2022).
Tidak tercium bau gas ketika Ngateman menyalakan kompor, apalagi bau kotoran sapi. Meski dapur dan kandang sapi bersebelahan dalam satu bangunan, Ngateman ternyata cukup terampil mengelola sirkulasi udara di kandangnya dan juga kebersihannya sehingga polusi udara berupa bau busuk nyaris tidak tercium.
"Saya suka sekali kebersihan, jadi setelah ada biogas ini kotoran sapi tidak ditumpuk lagi tapi langsung ke digester. Pagi dan sore bisa saya bersihkan," ujar pria yang sudah memelihara sapi sejak kecil itu.
Digester merupakan tanki pengolah gas dari kotoran sapi. Tanki itu terpendam di bawah kandang sapinya.
Benda berkapasitas 12 m3 itu mampu menampung kotoran dari 5 ekor sapi dan mengolahnya menjadi biogas. Hasilnya bisa untuk memenuhi kebutuhan memasak di dua rumah. Usaha pembuatan tempe milik istrinya, Handayani (39) pun terbantu dengan adanya penghematan karena tidak lagi membeli tabung LPG.
"Dulu itu saya pakai kayu kalau masak, kemudian ada konversi gas LPG. Setelah itu pakai biogas ini bisa irit. Biasanya dalam sebulan bisa habis 5 tabung. Istri saya merebus kedelai pakai biogas itu. Belum pernah habis," jelasnya.
Sekali dayung tiga pulau terlampaui, Ngateman pun membeberkan berbagai manfaat dari penggunaan biogas. Selain menghasilkan gas untuk memasak, ampas dari digester itu juga menjadi pupuk organik yang bisa digunakan untuk mengolah sawahnya.
"Ya mengalir ke sawah saya dan masyarakat karena langsung ke aliran yang ke sawah. Tidak bau. Sekarang tanamannya macam-macam, ada sayur, jagung, dan cabai. Menanamnya sama itu kalau pas padi," ujarnya.
Biogas digunakan ratusan keluarga di halaman berikutnya
(ahr/apl)