Pemotongan hewan kurban di Indonesia saat ini tidak hanya dilakukan di masjid-masjid besar. Kegiatan ini banyak diselenggarakan hingga di perkampungan.
Masyarakat di perkampungan biasanya membentuk kepanitiaan dan membagi tim untuk memotong hewan, memotong daging dan pengemasan serta yang bertugas mendistribusikan. Pisau yang tajam menjadi alat utama untuk kegiatan ini.
Kegiatan yang rutin digelar setiap tahun ini membuat masyarakat banyak yang memiliki pisau khusus yang digunakan saat Idul Adha. Perlu perlakukan tersendiri agar pisau ini bisa tetap tajam saat digunakan.
Sukisman, sesepuh Kampung Pande Besi, Dusun Klopo X, Kalurahan Bendungan, Kapanewon Wates, Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), membagikan beberapa tips perawatan pisau.
Diasah Menggunakan Batu Khusus
Sebelum digunakan, pisau harus diasah setajam mungkin. Terutama, pisau yang digunakan untuk menyembelih hewan kurban.
Batu wungkal menjadi salah satu alat yang bisa diandalkan untuk mengasah pisau. Namun, Sukisman mewanti-wanti agar batu wungkal yang digunakan benar-benar batu pilihan.
Dia menyarankan agar pemilik pisau memilih batu wungkal yang tingkat kekerasannya tinggi. Hasil asahannya dipastikan lebih tajam dibanding batu wungkal yang lebih lunak.
Mengasah di Waktu Senggang
Mengasah pisau sepintas terlihat sederhana. Namun, ternyata pekerjaan ini membutuhkan ketelatenan.
"Jadi mengasah itu tidak boleh kesusu (tergesa-gesa) lah. Kalau pas waktunya lega ngasah, nanti ditaruh, nanti waktunya ngasah lagi, jadi tidak buru-buru," ucapnya, Jumat (24/6/2022).
Dengan mengasah secara telaten, pisau bisa menjadi sangat tajam meski tidak membutuhkan teknik pengasahan khusus.
Pisau Jangan Terlalu Lama Disimpan
Demi menjaga ketajaman sebuah pisau, Sukisman menyarankan untuk rutin digunakan. Sebab, banyak kasus pisau tiba-tiba tumpul lantaran jarang digunakan.
Jika sudah terlanjur tumpul dan sukar dipertajam lagi dengan media asah manual, satu-satunya cara adalah dibawa ke tukang reparasi.
"Bisa tumpul itu. Jadi pisau biarpun jarang digunakan akan tumpul. Tetapi kalau memang dari bahan bakunya itu bagus nanti bisa kita bakar (diolah ulang) kembali seperti baru. Dibawa ke sini pasti kembali seperti baru," pungkasnya.
(ahr/rih)