Ada Benda Diduga Yoni-Batuan Candi di Tengah Sawah Boyolali

Ada Benda Diduga Yoni-Batuan Candi di Tengah Sawah Boyolali

Jarmaji - detikJateng
Selasa, 21 Jun 2022 20:02 WIB
Kondisi yoni di Gumuk Candi, Desa Tlawong, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Selasa (21/6/2022).
Kondisi yoni di Gumuk Candi, Desa Tlawong, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Selasa (21/6/2022). Foto: Jarmaji/detikJateng
Boyolali - Dua benda diduga yoni dan struktur batuan candi di Boyolali ini kondisinya memprihatinkan dan tak terawat. Bahkan salah satunya dalam posisi terbalik.

Objek benda yang diduga cagar budaya tersebut berada di sebuah gumuk atau gundukan tanah di tengah areal sawah, wilayah Dukuh Tlawong, Desa Tlawong, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali.

Terdapat dua yoni yakni di sisi barat dan sisi timur gumuk kecil itu. Juga terdapat beberapa fragmen batuan candi, baik yang berbahan batu andesit maupun batu padas.

"Kondisi objek yoni dan struktur batuan candi di gumuk, Desa Tlawong, Kecamatan Sawit ini dalam kondisi terlantar," kata Ketua Boyolali Heritage Society (BHS), Kusworo Rahadyan, kepada detikJateng, Selasa (21/6/2022).

Kusworo menyatakan pihaknya sudah beberapa kali mengecek ke lokasi di areal sawah milik Wagiman, warga Dukuh Bakalan, Desa Tlawong, itu. Yoni yang ada di sebelah barat dalam kondisi terbalik. Tak hanya itu, salah satu sudutnya terjepit pohon dan sebagian badan yoni terpendam ke dalam tanah. Yoni ini memiliki ukuran tinggi 52 cm, atas 77x77 cm, dan tapak 86x86 cm.

"Secara umum kondisi yoni masih cukup baik, dengan relief yang masih tajam dan bersih, dengan sedikit kerusakan pada sudut-sudutnya. Terdapat beberapa lichen tipis pada badan yoni," jelas dia.

Kondisi yoni di Gumuk Candi, Desa Tlawong, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Selasa (21/6/2022).Kondisi yoni di Gumuk Candi, Desa Tlawong, Kecamatan Sawit, Kabupaten Boyolali, Selasa (21/6/2022). Foto: Jarmaji/detikJateng

Sedangkan yoni di sisi timur gumuk ukurannya lebih kecil dari yoni di sebelah barat. Yaitu dimensi 67x66x50 cm dan tapak 70x70 cm. Namun, kedua yoni ini memiliki ciri yang mirip, dengan relief kotak di bagian badannya.

Posisi yoni menghadap ke barat, dengan bagian cerat masuk ke batang pohon dan tidak bisa diketahui bentuk dan kondisinya. Lubang cerat yoni berbentuk kotak.

"Kondisinya secara umum juga sama dengan yoni di sebelah barat. Secara umum masih cukup baik, dengan banyak lubang kecil dan dangkal di sisi atas. Terdapat lichen tipis yang cukup merata pada bagian badan yoni," paparnya.

Di kompleks gumuk ini, juga ditemukan adanya struktur batuan candi. Berada di sudut barat dan utara. Struktur batuan candi itu tertutup batuan padas. Terdapat pula sebaran bata kuno berukuran besar.

Menurut Kusworo, kondisi dua yoni dan struktur bantuan candi itu sudah dilaporkan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Boyolali dan Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Provinsi Jawa Tengah. BHS berharap bisa segera diamankan sehingga benda yang diduga memiliki nilai sejarah itu tidak semakin rusak atau hilang.

"Kami mohon untuk segera dapat dilakukan tindakan penyelamatan atas objek tersebut. Karena kondisinya terlantar," imbuhnya.

Diwawancara terpisah, Kepala Disdikbud Boyolali, Darmant, mengatakan pihaknya akan berkoordinasi dengan BPCB terkait yoni dan struktur batuan candi itu.

"Sesuai dengan tupoksi, kita akan koordinasi BPCB untuk lakukan kajian," ujar Darmanto saat dihubungi hari ini.




(rih/sip)


Hide Ads