Para pelaku pembuangan sampah liar di jalan raya Delanggu-Juwiring, Kecamatan Juwiring, Klaten, Jawa Tengah kian nekat. Meski di lokasi sudah dipagari bambu dan dipasangi spanduk imbauan dilarang buang sampah, sampah-sampah masih menumpuk.
Pantauan detikJateng di lokasi, area pembuangan sampah liar itu berlokasi di tepi jalan yang ramai. Lokasinya jauh dari permukiman penduduk, dan yang terdekat berjarak sekitar 100 meter.
Di lokasi tampak dipasangi pagar dari anyaman bambu sepanjang sekitar 15 meter dengan tinggi 3 meter. Ada spanduk bertuliskan 'Tempat sampah ini ditutup, dilarang membuang sampah sepanjang jalan. Tempat sampah ini dalam pengawasan kecamatan-Polsek-Koramil'.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Namun imbauan spanduk itu tidak digubris. Di sisi utara dan selatan pagar, tumpukan sampah baru tetap menggunung.
"Masih nekat pada membuang sampahnya ke sini. Padahal sudah dilarang sebulan lalu," ucap petani di dekat lokasi, Kahar (60) kepada detikJateng, Selasa (7/6/2022).
Kahar mengatakan lokasi jalan yang jadi tempat pembuangan sampah itu ada di Desa Kwarasan. Dia menyebut pembuangan sampah sebenarnya sudah beberapa tahun lalu.
"Sudah setahun lebih dibuangi sampah. Sering dibersihkan, diangkut, tapi dibuangi lagi dan terakhir ditutup pagar, tidak boleh," ucap dia.
Meskipun sudah dipagar, lanjut Kahar, tetap saja lokasi itu menjadi tempat pembuangan sampah. Dia meyakini pembuang sampah bukan dari warga sekitar.
"Yang buang sampah malah bukan warga sini, dari jauh-jauh. Mungkin saat membuang suasana sepi, pagi subuh atau malam, karena hari ini tidak ada besok pagi sudah banyak," imbuh Kahar.
Lokasi yang dibuang sampah, sebut Kahar, hanya sisi timur jalan. Yang sisi barat tidak berani karena ada saluran irigasi.
"Kalau yang barat tidak dibuangi. Kalau dibuangi petani bisa marah karena ada saluran irigasi untuk sawah," tambah Kahar.
Terpisah, Camat Juwiring, Herlambang Jaka Santosa menyatakan muspika sudah rutin mengatasi sampah liar itu dengan dibersihkan. Namun tetap saja ada warga yang ngeyel.
"Sudah empat kali kita kerja bakti membersihkan tapi nekat juga. Kita pagar, bahkan kita jaga beberapa hari, setelah tidak dijaga dibuangi lagi," kata Herlambang kepada detikJateng di Desa Gondangsari.
+++
Kamu punya kesan yang tak terlupakan saat mengunjungi Jawa Tengah dan DIY? Jangan lewatkan untuk menyampaikannya di program Giveaway Serentak. Hadiahnya: uang tunai senilai total Rp 30 juta plus plus!
Segera gabung! Kamu hanya perlu menuliskan kesan-kesanmu itu di kolom komentar artikel ini.
Yuk, ajak juga teman-temanmu!
(ams/rih)