Kantor Kementerian Agama Wonogiri menyebut masa tunggu calon jemaah haji dari Wonogiri selama 30 tahun. Meski begitu, jumlah pendaftar setiap hari masih terus ada.
"Untuk saat ini di Wonogiri, jika ada yang mendaftarkan haji, masa tunggu pemberangkatan hajinya sampai 2052, sekitar 30 tahun. Itu mengacu kuota se-provinsi," kata Kepala Seksi Haji Kantor Kementerian Agama Wonogiri, Partoyo, kepada detikJateng, Selasa (31/5/2022).
Menurutnya, masa tunggu 30 tahun itu berlaku jika kuota jemaah haji yang diberangkatkan normal seperti sebelum pandemi COVID-19. Sementara itu pada tahun ini pemberangkatan haji belum normal atau tidak 100 persen. Tidak semuanya calon jemaah haji yang dijadwalkan bisa berangkat semua.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah kalau tahun ini pemberangkatannya tidak 100 persen, kami belum bisa memastikan masa tunggunya sampai berapa tahun. Tapi ya lihat perkembangan di lapangan nanti seperti apa. Bisa saja juga maju kalau Indonesia mendapatkan prioritas kuota," ungkap dia.
Meski masa tunggu 30 tahun, kata Partoyo, tidak menyurutkan warga Wonogiri untuk mendaftarkan haji. Hampir setiap hari ada warga Wonogiri yang datang ke Kantor Kemenag Wonogiri untuk mendaftarkan haji.
"Pendaftaran masih berjalan normal, kamarin satu hari ada tujuh orang yang mendaftarkan haji. Ya karena haji itu panggilan Allah. Meski menunggu lama ya tidak apa-apa. Meski kaya dan masih muda kalau belum dipanggil Allah juga belum mendaftar," ujar dia.
Lebih jauh Partoyo menuturkan, sebanyak 158 jemaah calon haji Wonogiri dijadwalkan berangkat pada kloter 41 atau akhir Juni 2022. Belasan calon jemaah haji di Wonogiri gagal berangkat lantaran usianya sudah lebih dari 65 tahun.
"Berdasarkan jadwal resmi yang kami terima, kalau tidak ada perubahan para jemaah (calon haji) dari Wonogiri berangkat kloter 41, (tanggal) 30 Juni. Pukul 19.00 WIB sampai di Asrama Haji Donohudan. Ya termasuk kloter terakhir," kata Kepala Seksi Haji Kantor Kementerian Agama Wonogiri, Partoyo, kepada detikJateng, hari ini.
Ia mengatakan, pada tahun ini Wonogiri mendapatkan kuota haji reguler sebanyak 160 jemaah dan dua orang petugas haji daerah (PHD). Namun, ada dua calon jemaah haji reguler itu mengundurkan diri, sehingga yang dipastikan berangkat hanya 158 orang.
Partoyo menuturkan pada 2020 Wonogiri mendapatkan kuota pemberangkatan jemaah haji sebanyak 383 orang. Namun, di tengah situasi pandemi COVID-19, tahun ini hanya mendapatkan kuota 160 orang. Kuota itu mengacu pada nomor antrean haji di tingkat provinsi. Adapun jumlah calon jemaah haji di Jawa Tengah sebanyak 13.776 orang.
Menurutnya, di antara syarat yang harus dipenuhi calon jemaah yang berangkat tahun ini adalah sudah divaksin COVID-19 dan maksimal berusia 65 tahun, dengan batasan lahir 30 Juni 1957. Di Wonogiri ada sekitar 15 orang yang tidak jadi berangkat haji tahun ini karena berusia lebih dari 65 tahun.
"Kalau calon jemaah sebenarnya sudah vaksin semua, namun ada beberapa yang usianya lebih dari 65 tahun. Itu jumlahnya tidak banyak, karena calon jemaah yang sudah tua kan banyak yang mendapatkan prioritas berangkat pada 2017/2018 lalu. Untuk yang seharusnya berangkat tahun ini rata-rata usia produktif," pungkas Partoyo.
(sip/ams)