Melayat Buya Syafii, Khofifah Minta Buku Dihibahkan ke Ponpes Ini

Melayat Buya Syafii, Khofifah Minta Buku Dihibahkan ke Ponpes Ini

Jauh Hari Wawan S - detikJateng
Sabtu, 28 Mei 2022 13:48 WIB
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melayat ke rumah almarhum Buya Syafii Maarif di Gamping, Sleman, Sabtu (28/5/2022).
Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melayat ke rumah almarhum Buya Syafii Maarif di Gamping, Sleman, Sabtu (28/5/2022). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng
Sleman -

Duka masih menyelimuti bangsa Indonesia. Sehari setelah wafatnya Ahmad Syafii Maarif atau Buya Syafii, masih banyak pelayat yang datang ke rumah duka di Perum Nogotirto Elok, Gamping, Sleman, DIY.

Salah satu yang pelayat itu Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Rombongan Khofifah tiba di rumah duka tadi sekitar pukul 10.10 WIB. Setelah menyalami para pelayat lain, Khofifah menemui istri almarhum Buya Syafii, Nurkhalifah, di dalam rumah. Hampir satu jam ia menghabiskan waktu dengan Nurkhalifah.

"Di dalam tadi kita cerita soal kehidupan, bagaimana sosok Buya Syafii Maarif dan umi Nurkhalifah yang memiliki kemandirian yang luar biasa dalam menjalankan kehidupan, baik di skala domestik, maupun publik," kata Khofifah saat ditemui usai melayat, Sabtu (28/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mantan Mensos itu mengatakan, Muhammadiyah bahkan Indonesia kehilangan sosok intelektual ulama kharismatik dengan pikiran-pikiran besar yang selama ini selalu menyejukkan. Menurut dia, Buya juga menjadi salah satu tokoh yang bisa merangkul semua golongan.

Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melayat ke rumah almarhum Buya Syafii Maarif di Gamping, Sleman, Sabtu (28/5/2022).Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa saat melayat ke rumah almarhum Buya Syafii Maarif di Gamping, Sleman, Sabtu (28/5/2022). Foto: Jauh Hari Wawan S/detikJateng

"Saya rasa beliau bisa menjadi payung dari sangat banyak kekuatan politik, kekuatan sosial, kekuatan keagamaan, dan tentu komitmen besar beliau menjaga kebhinekaan di dalam kebersatuan dan persatuan," ujar Khofifah.

ADVERTISEMENT

Khofifah menganalogikan sosok Buya Syafii dalam menjaga jarak dirinya dengan kekuatan politik seperti ikan di lautan. "Air laut itu asin, tapi ikan tidak terkontaminasi dengan asinnya air laut," kata Khofifah.

"Muhammadiyah dan umat Islam, juga beliau, ingin suasana yang damai dan bersatu. Kedamaian dan kebersatuan itu salah satu hal yang diperjuangan oleh tokoh-tokoh besar, tokoh-tokoh bangsa yang dimiliki negeri ini," sebutnya.

Dalam kesempatan itu, Khofifah juga meminta izin agar buku-buku Buya dapat dihibahkan ke pondok pesantren. "Ini kan bukunya Buya Syafii banyak sekali. Ada rencana akan dihibahkan ke salah satu sekolah Mualimin di sini. Tadi saya mohon kalau bisa ada sebagian dihibahkan ke salah satu pesantren di Paciran, Karangasem, Lamongan," ujar Khofifah.

Khofifah berharap agar sebagian buku Buya Syafii juga dapat menambah wawasan para santri.

"Supaya ruh dari semangat untuk mencari ilmu itu tersemai. Saya beberapa kali ke sana (Ponpes Paciran). Mudah-mudahan bisa dipenuhi, sebagian dari perpustakaan beliau dihibahkan ke salah satu pesantren di Paciran, Lamongan," pungkas Khofifah.




(dil/dil)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads