Belasan Sapi Terpapar PMK, Pasar Hewan di Wonogiri Ditutup 2 Pekan

Belasan Sapi Terpapar PMK, Pasar Hewan di Wonogiri Ditutup 2 Pekan

Muhammad Aris Munandar - detikJateng
Senin, 23 Mei 2022 16:32 WIB
Pemeriksaan sapi di Pasar Hewan Pracimantoro, Wonogiri, Senin (23/5/2022).
Pemeriksaan sapi di Pasar Hewan Pracimantoro, Wonogiri, Senin (23/5/2022). (Foto: dok Polres Wonogiri)
Wonogiri -

Belasan sapi di Pasar Hewan Pracimantoro, Wonogiri, ditemukan terjangkit penyakit mulut dan kuku (PMK). Buntutnya, seluruh pasar hewan di Wonogiri ditutup selama dua pekan.

"Berdasarkan investigasi yang dilakukan oleh petugas, hari ini di Pasar Hewan Pracimantoro ditemukan sapi bergejala PMK. Jumlahnya ada 13 ekor," kata Bupati Wonogiri Joko Sutopo kepada wartawan, Senin (23/5/2022).

Menurutnya, berdasarkan hasil penelusuran, belasan sapi yang terjangkit PMK itu berasal dari luar daerah. Sapi itu dibawa pedagang dari Kabupaten Magetan, Kecamatan Donorojo Pacitan dan Kabupaten Boyolali.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rinciannya, pedagang dari Boyolali membawa 22 ekor sapi. Delapan ekor di antaranya terkena PMK. Sedangkan pedagang dari Magetan membawa delapan ekor sapi dan empat di antaranya terpapar PMK. Sementara itu pedagang dari Donorojo membawa satu ekor sapi yang terdeteksi terpapar PMK.

"Pemeriksaan itu dilakukan oleh tim dari Dinas Kelautan, Perikanan dan Peternakan (Dislapernak) Wonogiri. Belasan sapi itu sudah dalam kondisi PMK. Ditemukan ciri-ciri PMK, ada luka di bagian mulut sapi," kata Jekek, sapaannya.

ADVERTISEMENT

Setelah ada temuan itu, kata dia, belasan sapi yang terjangkit PMK dipisahkan dari ternak lain di Pasar Hewan Pracimantoro. Selain itu petugas melakukan pendataan dan memberi pemahaman terhadap para pedagang.

"Saat ditemukan belum ada interaksi dalam jangka panjang. Sebab saat masih pagi sudah langsung terdeteksi. Belasan sapi yang terpapar itu langsung dikembalikan ke daerah asal," ujar dia.

Menurut Jekek, belasan sapi itu tidak dilampiri Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH) dari dinas terkait dari daerah asalnya. Sehingga Pemkab Wonogiri melalui Dislakpernak akan menyurati ke dinas terkait agar dilakukan monitoring.

"Atas temuan ini, kami melakukan upaya antisipasi. Seluruh pasar hewan yang ada di Wonogiri ditutup selama dua pekan ke depan. Kami juga akan membuka sistem hotline. Peternak atau pedagang di Wonogiri bisa melaporkan kalau ada kasus itu (PMK). Kami close dulu lalu lintas ternak dari luar Wonogiri," papar Jekek.

Jekek menegaskan, penutupan seluruh pasar hewan di Wonogiri merupakan langkah yang diambil pemerintah daerah untuk melakukan antisipasi merebaknya PMK di Wonogiri. Pihaknya tidak ingin jika terjadi endemi PMK di Wonogiri.

"Terkait kebutuhan hewan kurban menjelang Idul Adha, masih ada upaya sistem niaga yang lain dengan pendampingan dari dinas terkait. Yang harus dimaknai, penutupan pasar hewan ini adalah upaya antisipasi. Kalau bicara pertimbangan Idul Adha, kalau hewan yang dipotong tidak sehat kan justru tambah berisiko," pungkas Jekek.




(rih/sip)


Hide Ads