Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia memberikan kuliah umum di Gedung Auditorium G.P.H. Haryo Mataram Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Rabu (18/5). Dalam kuliah umum tersebut, menteri yang berasal dari kalangan pengusaha itu menceritakan pengalamannya sejak masih kecil hingga menjabat sebagai menteri.
Menurut Bahlil, pada awalnya dia berasal dari kalangan tidak mampu. Ayahnya bekerja sebagai buruh bangunan, sedangkan ibunya seorang asisten rumah tangga (ART).
"Saya justru bangga dilahirkan dari seorang ibu asisten rumah tangga karena bisa melahirkan anaknya menjadi menteri," tutur Bahlil, seperti dikutip dari laman resmi UNS, Rabu (18/5/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Semasa masih SD, Bahlil harus berjuang membantu mencukupi kebutuhan hidupnya bersama keluarga dengan berjualan kue. Selanjutnya, saat SMP dia sudah bekerja sebagai kondektur angkot.
Meski sekolah sambil bekerja, dia beruntung bisa belajar berorganisasi sejak masih sekolah. Menurutnya, dia dipercaya oleh teman-temannya untuk menjadi Ketua OSIS di sekolahnya.
Pengalaman berorganisasinya kian terasah saat memasuki bangku kuliah. Setelah lulus dan menjadi pengusaha, dia juga ikut masuk ke organisasi pengusaha.
Memasuki organisasi pengusaha di masa Orde Baru menurutnya tidak mudah. Organisasi Himpunan Pengusaha Muda Indonesia itu rata-rata diisi oleh anak pejabat dan konglomerat.
"Bahkan ketika saya bersaing menjadi Ketua HIPMI, rata-rata ketuanya anak-anak konglomerat semua. Cuma saya yang 'konglomelarat'," ujar Bahlil.
Meski tidak punya latar belakang istimewa, Bahlil akhirnya juga mampu menduduki jabatan sebagai Ketua HIPMI. Pengalamannya dalam organisasi dan menjadi pengusaha membuat dia memperoleh kepercayaan dari Presiden Joko Widodo untuk menduduki jabatan menteri.
(ahr/rih)