Lagi, Sapi Bergejala Penyakit Kuku dan Mulut di Klaten

Lagi, Sapi Bergejala Penyakit Kuku dan Mulut di Klaten

Achmad Hussein Syauqi - detikJateng
Kamis, 12 Mei 2022 11:11 WIB
Warga Klaten menunjukkan sapinya yang bergejala penyakit kuku dan mulut, Kamis (12/5/2022).
Warga Klaten menunjukkan sapinya yang bergejala penyakit kuku dan mulut, Kamis (12/5/2022). Foto: Achmad Hussein Syauqi/detikJateng
Klaten -

Penyebaran penyakit pada sapi yang menunjukkan gejala penyakit kuku dan mulut di Klaten terus meluas. Kali ini, peternak di Desa Tarubasan, Kecamatan Karanganom, mengeluhkan ternaknya sakit.

Salah satunya Samijan (70), warga yang pada pekan lalu membeli sapi di Pasar Jatinom. Menurutnya, sapi yang dibelinya saat ini sedang sakit.

Petugas dari Dinas Peternakan dari Kabupaten Klaten dan Provinsi Jawa Tengah juga sudah mendatangi rumahnya untuk memeriksa ternaknya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dari provinsi sudah datang kemarin, terus dari Dinas Kabupaten Klaten juga sudah. Disuntik dan diambil darahnya," kata Samijan kepada detikJateng, Kamis (12/5/2022).

Dijelaskan Samijan, sapi yang sakit miliknya sebelumnya dibeli di pasar hewan Jatinom pada Kamis pekan lalu. Sapi itu dipelihara di kandang lalu beberapa hari kemudian sakit.

ADVERTISEMENT

''Di sini dua hari sakit dan tidak mau makan. Padahal saat dari pasar itu kondisinya sehat," jelas Samijan.

Gejalanya, tutur Samijan, sapi tidak mau makan, banyak air liurnya keluar, dan sakit pada kukunya. Setelah sapi tersebut membaik, kini menular ke sapi satunya.

"Sapi yang satunya baru tiga hari ini ketularan. Lidahnya semua seperti luka, sudah dijelaskan oleh petugas tidak berbahaya bagi manusia," papar Samijan.

Oleh petugas, kata Samijan, sapi yang sakit tidak boleh dijual. Sapi akan diobati dan dipantau tim sampai sembuh.

"Katanya akan diobati sampai selesai. Ini dua sapi umurnya sudah sekitar dua tahunan," imbuh Samijan.

Anak Samijan, Zainudin mengatakan meskipun sudah lama memelihara sapi, baru kali ini terserang penyakit tersebut. Biasanya sapi yang dimiliki hanya kena sariawan dan bisa sembuh dalam dua hari.

"Biasanya gomen semacam sariawan dua hari sembuh, ini kok lain. Kandang saya semprot dengan obat dari Dinas," jelas Zainuddin.

Sementara itu, Kabid Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Pemkab Klaten, Triyanto mengatakan saat ini tim dinas juga fokus pemantauan ke Kemalang. Tim menyelidiki informasi ternak warga yang sakit.

"Kita hari ini ke Kemalang. Untuk masyarakat diimbau tidak panik dan segera melapor ke PPL atau petugas dinas di kecamatan," jelas Triyanto kepada detikJateng.

Untuk diketahui, beberapa waktu terakhir para peternak di Kecamatan Kemalang juga mengeluh sapinya sakit. Bahkan, sapi yang menunjukkan gejala penyakit kuku dan mulut itu telah menyebar di hampir semua kandang milik warga.

"Di dukuh kami sendiri di Genengsari, setiap rumah sudah kena penyakit. Sapi tidak mau makan," ujar warga Dusun Genengsari, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Priyono, Rabu (11/5).

Priyono yang juga merupakan Ketua Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kemalang menceritakan di kandang miliknya sendiri ada satu ekor sakit. Kondisi sapinya tidak bisa berdiri.

"Sapi itu ndeprok (tidak mau berdiri) dari kemarin. Kukunya tidak mau menepak di lantai kandang jadi belum berdiri," terang Priyono.




(ahr/rih)


Hide Ads