Sejumlah kapal terbakar di Pelabuhan Wijayapura, Kabupaten Cilacap, Selasa (3/5). Belum diketahui penyebab pasti kebakaran itu, satu orang dikabarkan menjadi korban.
"Kebakaran sekitar pukul 18.00 WIB," kata Kepala Pelaksana BPBD Cilacap Wijonardi kepada detikJateng, Selasa (3/5/2022).
Menurut Wijonardi, dari informasi yang dia terima, satu orang mengalami luka dari kebakaran kapal itu. Korban telah dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan pertolongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada (korban), sementara info yang kami terima ada satu orang montir yang terluka dan sudah dilarikan ke rumah sakit," ujarnya.
Wijonardi menduga ada kapal sedang dalam perbaikan sesaat sebelum mengalami ledakan dan terbakar. Namun, pihaknya belum bisa memastikan hal itu.
"Kemungkinan kapal meledak dan terbakar saat diperbaiki, karena melihat korbannya adalah montir," tambahnya.
Terpisah, Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan Cilacap I Nyoman Sidakarya mengungkap penyebab kejadian kebakaran kapal itu.
"Kejadian pada Selasa (3/5) pukul 17.10 WIB di Dermaga Wijayapura, ketika salah satu kapal yang sedang bersandar mengalami ledakan yang mengakibatkan kebakaran," kata I Nyoman Sidakarya dalam keterangan persnya, Selasa (3/5).
I Nyoman menyebut api berkobar setelah terjadi ledakan itu. Kemudian, api tersebut merembet kepada kapal-kapal lain yang sedang bersandar. Api berkobar cukup hebat dan menimbulkan kebakaran pada sejumlah kapal di dermaga Wijayapura.
"Untuk jumlah kapal (yang terbakar) belum di pastikan dari pihak kepolisian, kami hanya stand by evakuasi apabila terjadi korban jiwa," terangnya.
"Untuk saat ini belum diketahui korban jiwa akibat kejadian tersebut," tambahnya.
Hingga Selasa (3/5) malam, kebakaran di Pelabuhan Wijayapura belum padam meskipun personel gabungan telah diterjunkan untuk memadamkan api.
"Sampai saat ini api masih menyala. Tim masih melakukan pemadaman," kata Humas Basarnas Cilacap Fahri Achsan, kepada detikJateng, Selasa (3/5) malam.
Fahri mengatakan, ada sekitar 150 personel gabungan yang diterjunkan untuk memadamkan api. Namun, ada sejumlah kendala yang mereka hadapi sehingga api belum bisa dipadamkan.
"Ada sekitar 150 personel, terdiri dari TNI, Polri, Basarnas, Pertamina, BPBD, Damkar, Satpol PP, organisasi masyarakat. Api masih menyala karena banyak kapal yang berdempetan saat kejadian tersebut," ujarnya.
Selain kendala itu, Fahri juga menyebut kencangnya angin di lokasi kejadian turut menghambat upaya pemadaman api. Akibatnya, puluhan kapal yang terbakar itu bergeser saat dilakukan upaya pemadaman.
(rih/ahr)