.webp)
Lebih dari 12 jam perjalanan dilalui oleh Yanto, warga Medani, Grobogan untuk mudik dari Jakarta ke kampung halamannya. Sempat lega lolos dari kemacetan di Cikampek, ternyata dia terjebak macet di Cipali.
Yanto mengatakan berdasarkan pengalaman mudik 2 tahun lalu, dia memutuskan untuk berangkat mudik tahun ini dari Cibinong pada Jumat (29/4) pukul 10.00 WIB. Dia sempat mengalami kepadatan lalu lintas saat ada contra flow.
"Dulu itu berangkat habis sahur ternyata padat. Kemarin berangkat jam 10.00 WIB masuk ke Tol Japek yang atas, lumayan lancar sampai KM 47. Tersendat tapi nggak parah. Yang tol bawah yang parah," kata Yanto kepada detikjateng, Sabtu (30/4/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemudian di KM 72 arus lalu lintas mulai berlaku one way dan laju kendaraannya cukup lancar karena mengambil lajur kanan. Di KM 102 ia sempat berhenti di rest area untuk salat Jumat.
"Saya belok lajur kiri untuk ke rest area. Alhamdulillah sempat Jumatan. Setelah itu lanjut perjalanan, karena di lajur kiri maka agak padat. Nah, di Cipali itu sempat macet 1-2 jam karena mobil pindah lajur, sepertinya ada perbaikan jalan juga," ujarnya.
Kemudian saat masuk daerah Cirebon, lanjut Yanto, lalu lintas lancar sampai ke Tol Kalikangkung Semarang. Dia sempat berhenti di rest area Brebes KM 206.
"Setelah Cirebon lancar. Sempat berhenti di rest area Brebes, itu bagus sekali ya bekas pabrik gula," kata Yanto.
Setelah lancar melewati Gerbang Tol Kalikangkung, kepadatan terjadi di tol dalam Kota Semarang arah Jatingaleh. Kecepatannya di Tol Manyaran-Jatingaleh rata-rata sekitar 20 km/jam.
"Padat ya mungkin karena pertemuan arus sama ada beberapa mobil yang rusak di pinggir. Saya keluar di Tol Gayamsari," jelasnya.
Setelah itu ia melaju ke arah Grobogan lewat jalan provinsi dan mengalami beberapa kepadatan lalu lintas antara lain di Ganefo, Demak karena ada pengerjaan fly over.
"Sampai rumah di Medani itu jam 23.00 WIB. Ya saya bawa mobilnya nggak ngebut-ngebut, santai aja dan beberapa kali istirahat," tutup Yanto.
(alg/sip)
