Sejumlah Kaum Boro Wonogiri merasakan perjalanan mudik kembali setelah dua tahun dilarang karena pandemi Corona atau COVID-19. Mereka berbagi cerita saat perjalanan mudik dari kota perantauan salah satunya menunggu bus hingga belasan jam.
"Saja dijadwalkan berangkat pukul 04.30 WIB (Jumat, 29/4). Tapi bus baru tiba pukul 19.30 WIB," kata Ari, seorang pemudik baru yang tiba di Terminal Tipe A Giri Adipura Wonogiri pada Sabtu (30/4/2022) pukul 12.00 WIB.
Ari bersama istri dan satu anaknya berangkat dari agen bus Kutabumi Tangerang. Dia berencana pulang kampung ke rumah mertuanya di Kecamatan Tirtomoyo, Wonogiri. Ia mengaku terakhir mudik ke Wonogiri pada 2019 lalu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Infonya bus bisa terlambat karena kan bus yang datang dari timur lewat jalan Pantura, tidak bisa lewat tol. Terkena macet dan datangnya terlambat," kata Ari.
Kejadian serupa dialami oleh Aris Setyawan (34), perantauan asal Giribelah, Kecamatan Giritontro, Wonogiri. Ia bersama istri dan dua anaknya harus menunggu bus yang akan ditumpangi selama berjam-jam.
"Seharusnya kemarin (Jumat, 29/4), berangkat pukul 15.00 WIB. Tapi bus baru datang pukul 20.00 WIB. Jadi saya nunggu bus yang akan ke arah Tangerang itu lama, lima jam. Katanya kan kalau ke barat tidak bisa lewat tol," kata dia kepada detikJateng, hari ini.
Selama perjalanan dari Tangerang, Aris mengaku mengalami macet di Tol Karawang, Jawa Barat. Namun arus lalu lintas di Tol Kalikangkung, Jawa Tengah lancar.
"Sudah tiga tahun tidak mudik. Alhamdulillah tahun ini bisa mudik, seneng uforianya itu. Tiket bus harganya Rp 460.000 per orang," kata Aris.
Diwawancarai terpisah, seorang kaum boro lain yang tiba di Terminal Giri Adipura Sabtu siang ini adalah Lusi (39).
"Seharusnya berangkat jam 19.00 WIB (Jumat), tapi bus datangnya pukul 22.00 WIB. Perjalanan dari sana sampai Wonogiri 14 jam," ungkap di.
Lusi bersama kedua anak dan adik iparnya mudik dari Kebayoran, Jakarta Selatan ke Kecamatan Manyaran, Wonogiri.
"Udah dua tahun tidak mudik, terakhir 2019. Senang bisa ketemu orang tua," pungkasnya.
(sip/sip)