Rabu Pon 27 April 2022: Berbudi Halus, Kadang Muncul Sifat Keras

Penanggalan Jawa

Rabu Pon 27 April 2022: Berbudi Halus, Kadang Muncul Sifat Keras

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 27 Apr 2022 07:50 WIB
Kalender tahunan. dikhy sasrailustrasidetikfoto
Ilustrasi kalender (Foto: detikcom/Dikhy Sasra)
Solo -

Hari ini, Rabu (27/4/2022) bertemu dengan pasaran Pon. Dalam penanggalan Jawa, hari ini juga bertepatan dengan 25 Pasa 1955, berada di Tahun Alip, Windu Sancaya dan Wuku Tolu.

Weton (hari kelahiran) Rabu Pon memiliki neptu 14. Kecenderungannya berbudi halus, sopan, hati-hati dan waspada serta agak lumayan rezekinya. Akan tetapi mudah terkejut atau heran, suka pamer atau suka memperlihatkan harta kekayaan dan kepandaiannya, senang dipuji, kadang-kadang juga muncul sifat kerasnya. Perasaannya tajam sehingga mudah tersinggung dan menyesali yang telah terjadi.

Pangarasan pada weton ini adalah Lakuning Rembulan, artinya simpatik, penuh daya tarik, serba menyenangkan. Adapun Pancasuda, Bumi Kapetak. Bertipe pekerja keras, kuat menahan kekecewaan dan penderitaan, suka kerapian dan kebersihan. Namun memiliki sifat negatif yakni pendendam. Selain itu kebaikannya tidak terlihat orang lain.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Wuku Tolu, lambang dewanya Bathara Bayu. Sosok pribadi yang pandai dan dapat membuat nyaman hati orang lain. Akan tetapi, jika sedang marah berbahaya, sulit dikendalikan. Gedhongnya di depan, sifatnya senang pamer kekayaan dan dermawan. Pohonnya Wijayamulya, tampak berwibawa, suka membuat senang hati orang lain. Burungnya Branjangan, sifatnya tidak tenang. Membelakangi umbul-umbul, kebahagiaannya jika sudah tua. Gambarannya seperti pelangi, artinya angkuh tapi tidak selamanya demikian, cenderung suka berbohong. Lambangnya: peristarahatan semua wuku. Bahayanya ke taring dan ditanduk. Kala ada di Barat Laut, selama tujuh hari di wuku ini jangan pergi ke arah Barat Laut untuk urusan yang sangat penting.

Pada hari Rabu Pon di Wuku ini rahayu samubarang gawe becik yakni baik untuk beraktivitas penting apa saja.

ADVERTISEMENT

(Oleh: Ki Totok Yasmiran, ahli penanggalan Jawa dari Museum Radya Pustaka Solo)




(rih/rih)


Hide Ads