YouTube Ganjar Diretas-Bambang Pacul Singgung Rekam Jejak Bikin Konten

Round-Up

YouTube Ganjar Diretas-Bambang Pacul Singgung Rekam Jejak Bikin Konten

Tim detikJateng - detikJateng
Rabu, 27 Apr 2022 03:01 WIB
Hacker Rusia Berhasil Membobol Jaringan Komunikasi Pemerintah Jerman
Ilustrasi. Foto: DW (News)
Solo -

Channel YouTube Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo disebut sempat diretas dan berganti nama. Di sisi lain, Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul singgung soal rekam jejak bikin konten, sindir Ganjar?

Dari pantauan detikJateng, channel YouTube Ganjar Pranowo sudah pulih. Saat mengetik 'Ganjar Pranowo', maka channel tersebut sudah muncul dengan jumlah subscriber 1,26 juta. Pada Selasa (26/4) siang, baru beberapa ratus video yang kembali, kemudian berangsur menjadi lebih dari 1.000 video yang tampil.

Channel itu juga mulai mengunggah konten tentang Ganjar. Dalam kolom komentar di konten terbaru itu, banyak warganet yang mengungkapkan rasa syukur atas kembalinya channel Ganjar ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Alhamdulillah sudah balik lagi akun YouTube nya. Berkah Ramadhan semoga Pak Ganjar Pranowo dan kita semua di berikan rezeki yang melimpah... Aamiin," kata salah satu netizen di kolom komentar, Selasa (26/4/2022).

Untuk diketahui, channel YouTube Ganjar Pranowo diketahui diduga diretas pada Senin (25/4) dini hari. Nama channel bahkan sempat berganti menjadi Binance Live.

ADVERTISEMENT

Ganjar mengumumkannya lewat media sosial Twitter dan Instagram. Ia memberitahukan untuk berhati-hati jika ada yang menghubungi dengan mengatasnamakan channel Ganjar Pranowo.

"PENGUMUMAN YOUTUBE GANJAR PRANOWO DIRETAS. Akun Youtube Channel 'Ganjar Pranowo' telah diretas pihak lain. Saat ini akun sedang coba dipulihkan dengan bantuan pihak Youtube. Mohon berhati-hati jika ada yang mengatasnamakan Youtube Ganjar Pranowo," tulis Ganjar.

Disindir Bambang Pacul?

Ketua DPP PDIP Bambang Wuryanto alias Bambang Pacul mengingatkan masyarakat agar tidak memilih pemimpin hanya berdasarkan citranya di media sosial. Bambang Pacul menyebut, lebih baik melihat pemimpin dari track record atau rekam jejaknya.

"Track record-nya bikin konten. Makan di pinggir kucing. Sekarang bisa dicek YouTube. Di-hack, barange ilang saiki, lagi digoleki (barangnya hilang sekarang, baru dicari)," kata Bambang Pacul kepada wartawan di The Sunan Hotel Solo, Selasa (26/4).

Saat ditanya siapa pemimpin yang dia maksud, Bambang enggan menjawab. Namun, konten makan di dekat kucing itu diketahui pernah dibuat oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Ihwal akun YouTube yang diretas pun mengarah ke Ganjar.

Menurut Bambang, rekam jejak pemimpin bisa menjawab tiga hal, yakni karakter, kompetensi dan kapasitas. Bahkan, dia sampai menyinggung nama Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy.

"Orang yang memilih sosmed itu keluarnya seperti Ukraina, Zelenskyy. Orangnya terlihat, tapi ketika ada masalah tidak sigap. Track record-nya bikin konten," katanya.

Setelah banyak menyindir sosok pemimpin yang mengarah ke Ganjar, Bambang Pacul kemudian memuji-muji Puan Maharani.

"Puan Maharani is solusi, datang membawa solusi. Ini track record. (Puan) Masuk ke Solo 2007, pencalonan 2009, dia turun ke lapangan, ke tempat PSK, orang berpenyakit kusta," kata dia.

Pria yang juga menjabat Ketua DPD PDIP Jawa Tengah itu pun memamerkan kinerja Puan.

"Tahun 2009, (Puan) dapat suara 243.500, masuk di DPR. 2,5 tahun jadi ketua fraksi. Tahun 2014, dapat 369.973 naik, tapi masih urutan dua. Masuk Menko PMK, dikoordinir, nggak ada keributan kayak sekarang. Tempur lagi, juara 1 sekarang 404.034 suara," pungkasnya.

Kata ahli IT

Channel YouTube Ganjar Pranowo diduga diretas dan sempat diganti nama hingga akhirnya menghilang. Beruntung, channel itu kini berhasil dipulihkan dan dikuasai kembali oleh pemiliknya.

Dosen sekaligus pengamat Teknologi Informatika (TI) Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), Budi Handoko menyebut akun media sosial memang kerap jadi target peretasan. Biasanya, peretasan dilakukan dengan cara brute force atau karena phishing.

"Jadi kalau brute force itu dengan sengaja, (pelaku) sudah tahu user kemudian mencoba segala kemungkinan password sampai akhirnya masuk," kata Budi saat dihubungi detikJateng, Selasa (26/4).

Sementara untuk teknik phishing biasanya dilakukan oleh pelaku dengan mengirimkan tautan tertentu kepada admin akun media sosial. Terkadang, tautan itu dikirim melalui email dan seolah-olah merupakan email resmi dari YouTube.

"Phishing contohnya ada email seakan resmi dari YouTube kemudian disuruh login," ujarnya.

Melihat apa yang terjadi dengan channel YouTube Ganjar Pranowo, menurut Budi belum bisa diketahui jenis serangan apa yang dilakukan. Hal itu perlu didalami oleh tim media Ganjar sendiri.

"Kalau seperti itu yang bisa kita ambil kesimpulannya memang akunnya di-take over oleh si penyerang, dan seluruh isinya dihapus dan profilnya juga diganti. Karena melihat status jumlah subscriber tidak berubah," jelas Budi.

"Kalau menentukan jenis serangan yang digunakan tidak bisa dilihat dari hasilnya, jadi nggak bisa disimpulkan apakah itu phishing, brute force atau kesengajaan. Jadi harus dari audit tim yang pegang akunnya baru bisa ketahuan," imbuhnya.

Ia juga mengimbau bagi siapa pun pemilik akun media sosial agar hati-hati saat menerima email yang meminta login media sosial. Selain itu jangan memberikan kode one time password (OTP) kepada siapa pun.

"Untuk mencegah bisa juga mengaktifkan verifikasi dua langkah di akun media sosial," katanya.




(rih/rih)


Hide Ads