Semarang Justru Sepi Pengemis Menjelang Lebaran, Kok Bisa?

Semarang Justru Sepi Pengemis Menjelang Lebaran, Kok Bisa?

Afzal Nur Iman - detikJateng
Selasa, 26 Apr 2022 16:47 WIB
Seorang pengemis di simpang empat Kecamatan Kersana, Brebes kerap meludahi pengendara bila tidak memberi uang
Ilustrasi pengemis. (Foto: Imam Suripto/detikcom)
Semarang -

Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Semarang menyebut pengemis yang beroperasi selama Ramadan ini justru berkurang dibanding hari biasa. Meski demikian, mereka memprediksi pengemis akan berdatangan jelang lebaran ini.

Kepala Satpol PP Semarang Fajar Purwoto mengatakan hingga H-8 lebaran ini belum terlihat adanya pergerakan para pengemis masuk ke kota itu.

"Nanti H-3 sebelum Lebaran kami cek di jalan-jalan raya, biasanya akan ada peningkatan. Kami tetap akan mobile, akan kami yustisi," kata Kepala Satpol PP Semarang Fajar Purwoto kepada wartawan, Selasa (26/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia menyebut Satpol PP sudah beberapa kali melakukan razia selama Ramadan ini. Hasilnya, jumlah pengemis yang terjaring justru berkurang dibandingkan dengan saat sebelum Ramadan.

"Kami itu sekali tangkap kadang sampai 30 (pengemis). Kita itu kan bawa dua truk ya. Ini sekarang sudah mulai berkurang, kemarin pas Ramadan kita ambil 19 (pengemis) kalau nggak salah," katanya.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Fajar juga menyoroti terkait perilaku pengemis musiman di masjid-masjid. Sebab, berdasar pengalaman, pernah ada pengemis yang berbondong-bondong dari luar kota.

Meski demikian, pihaknya akan tetap bersiaga untuk mengantisipasi masuknya rombongan pengemis yang biasa terjadi setiap menjelang lebaran. Dia menduga para pengemis itu dikoordinir oleh pihak-pihak tertentu.

"Kalau jelang lebaran dulu kan terkenal ya, yang minta-minta itu pasti orang luar itu, dari orang luar dikoordinir," katanya.

Dirinya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak memberi uang kepada pengemis di jalan. Terlebih, kini beramal sudah lebih mudah karena bisa dilakukan secara virtual.

"Jadi di Perda kan sudah diatur kalau kita mau beramal silakan ke tempat yang sudah disediakan. Bisa juga di yayasan panti asuhan, kan lebih enak. Sekarang kan bisa juga lewat e-money," pungkas dia.




(ahr/sip)


Hide Ads